Jakarta -
Hong Kong melaporkan kasus demam chikungunya impor baru dan satu pasien probable lainnya pada Jumat (8/8/2025). Hingga saat ini, jumlah kasus terkonfirmasi di sana menjadi lima orang dalam seminggu.
Salah satu pasien yang terkena demam chikungunya adalah wanita berusia 66 tahun. Ia mengidap penyakit kronis yang tinggal di distrik Kwai Tsing.
Dari laporan investigasi awal Pusat Perlindungan Kesehatan, wanita itu baru kembali dari perjalanan sendirian untuk mengunjungi kerabatnya di Foshan, Provinsi Guangdong. Dari 24 Juli hingga 5 Agustus 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasien tersebut tidak ingat pernah digigit nyamuk," kata pusat tersebut yang dikutip dari South China Morning Post.
Wanita itu mengalami demam, ruam, dan nyeri sendi pada Rabu (6/8). Ia pun pergi ke dokter di Rumah Sakit Yan Chai di Tsuen Wan di keesokan harinya.
Dari hasil tes darah, ia positif terkena virus chikungunya. Pusat tersebut mengatakan pasien dalam kondisi stabil.
"Karena pasien tinggal di Foshan selama masa inkubasi, (pusat) tersebut menganggap pasien terinfeksi selama perjalanan, dan kasus tersebut diklasifikasikannya sebagai kasus impor," demikian pernyataannya pada hari Jumat (8/8).
"Kontak serumahnya saat ini tidak menunjukkan gejala dan sedang dalam pengawasan medis," sambungnya.
Pusat tersebut mengatakan telah memberitahu otoritas kesehatan di Guangdong tentang kasus tersebut.
Otoritas kesehatan juga menyebutkan kasus yang dialami wanita berusia 22 tahun yang tinggal di alan Sai Wan Ho di Distrik Timur. Ia baru saja kembali ke Hong Kong pada hari Senin (4/8), setelah perjalanan hampir tiga minggu yang meliputi Madagaskar, Mauritius, dan Malaysia.
Wanita itu mengatakan ia digigit nyamuk di Madagaskar dan mengalami demam, nyeri kepala, serta nyeri sendi di sana. Ia mengatakan demamnya mulai mereda sebelum kembali ke Hong Kong.
Pasien itu pergi menemui dokter di Rumah Sakit Pamela Youde Nethersole Eastern di Chai Wan, untuk mengatasi nyeri sendi setelah tiba di Hong Kong pada hari Senin (4/8). Ia dirawat keesokan harinya dan diperbolehkan pulang pada Kamis (7/8).
Sampel darah yang dikumpulkan pada hari Senin (4/8) menunjukkan hasil negatif. Tetapi, satu sampel darah dari hari berikutnya menunjukkan hasil positif demam chikungunya ketika diuji pada hari Jumat (8/8).
"Kasus ini kemungkinan besar merupakan kasus yang telah sembuh. (Pusat tersebut) menganggap bahwa pasien tidak lagi menularkan nyamuk sekembalinya ke Hong Kong," kata pusat tersebut.
(sao/naf)