Turun Bakul: Tradisi yang Masih Lestari di Masyarakat Kampung Cigaclung

2 hours ago 2
Foto ini diambil di Kp. Cigaclung, Desa Sobang, Kec. Sobang, Kab. Lebak, Banten.

Secara harfiah, “Turun bakul berarti menurunkan bakul.” Bakul sendiri merupakan tempat makanan dari anyaman bambu. Tradisi turun bakul adalah salah satu tradisi yang berkembang di masyarakat, terutama di wilayah pedesaan atau pinggiran kota. Tradisi ini erat kaitannya dengan kegiatan atau syukuran dan memiliki nilai sosial serta budaya yang tinggi.

Pada Jumat 05 September 2025 tradisi turun bakul dilaksanakan di Kampung Cigaclung, Desa Sobang, Kecamatan Sobang, Kab. Lebak, Banten. Tradisi ini digelar dalam rangka menyambut kelahiran Nabi Muhamad Saw. Setelah malamnya melakukan pengajian, ke esok paginya masyarakat melaksanakan tradisi turun bakul.

Warga setempat membawa bakul yang berisi nasi, mi, bekakak ayam, dan beras untuk dikumpulkan di masjid. Semua berkumpul di masjid untuk berdoa bersama yang dipimpin oleh seorang ustaz setempat. Usai berdoa, dilanjutkan dengan pembagian berkat. Bakul-bakul yang telah dikumpulkan dibagikan kembali kepada masyarakat.

Pembagian berkat dilakukan secara berkelompok, yang disebut kelompok suhunan (per kepala keluarga) setiap suhunan terdapat lima atau enam kepala keluarga. Selain perkelompok itu, berkat juga dibagikan kepada yatim, janda, dan kepada orang-orang yang sedang bertamu (jika ada).

Tradisi turun bakul mengandung banyak nilai-nilai budaya ataupun sosial yang penting bagi kehidupan bermasyarakat. Tradisi ini harus kita jaga untuk melestarikan budaya lokal yang diwariskan secara turun temurun. Adapun nilai-nilai budaya dan sosial tradisi turun bakul di antaranya;

Tradisi turun bakul harus kita jaga, bukan hanya tentang melestarikan acara budaya, tetapi juga tentang menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung di dalamnya. Jika tradisi ini terus dilestarikan, maka masyarakat akan tetap rukun dan memiliki identitas yang jelas. Selain itu, pentingnya melibatkan anak-anak dan remaja dalam tradisi ini. Mereka bisa belajar langsung tentang nilai-nilai budaya, tata krama, serta pentingnya kebersamaan dalam masyarakat.

Read Entire Article