Parpol Palestina Bertemu Cak Imin, Minta Batalkan Rencana Relokasi Warga Gaza

7 hours ago 4
Pertemuan antara Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan Ketua Partai Nasional Inisiatif Palestina, Mustafa Barghouti (kanan) di DPP PKB, Jakarta Pusat pada Rabu (3/9/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

Ketua Partai Nasional Inisiatif Palestina, Mustafa Barghouti, bertemu dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, pada Rabu (3/9). Dalam pertemuan kali ini, Mustafa menyampaikan beberapa permintaan Palestina kepada pemerintah Indonesia.

Salah satu yang menjadi pesan utama Mustafa kepada Cak Imin adalah pembatalan rencana relokasi warga Palestina di Gaza yang sebelumnya mau dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Mustafa menyebut, tak ada warga Palestina yang mau direlokasi.

“Jadi sebagaimana kita ikuti terkait posisi pimpinan Indonesia terkait relokasi warga Palestina ini sudah jelas baik di eksekutif maupun di parlemen di mana ada intensi atau rencana merelokasi sebagian warga Palestina dengan beberapa ketentuan beberapa syarat,” ucap Mustafa sebagaimana diucapkan oleh penerjemahnya.

“Ini terkait ini, pertama rakyat Palestina tidak menyetujui rencana tersebut, kedua Israel juga tidak akan memberikan kesempatan kembali jika hal ini terlaksana,” tambahnya.

Mustafa menyebut telah menyampaikan pesan ini ke Wakil Menteri Luar Negeri RI, Anis Matta. Ia pun akan bersurat ke Presiden Prabowo Subianto untuk pembatalan rencana ini.

“Kami juga akan berkirim surat resmi kepada Presiden Prabowo terkait posisi ini,” ucap Mustafa.

Selain itu, Mustafa juga meminta Indonesia agar mendukung penghukuman bagi Israel karena telah melakukan kejahatan perang.

“Permintaan kami yang kedua adalah kami mengundang atau mendorong Indonesia agar berpartisipasi menggerakkan sanksi internasional bagi pelaku kriminalitas perang ini, entitas Israel,” ucap Mustafa.

Suasana tenda-tenda pengungsian warga Palestina yang mengungsi di Kota Gaza pada 2 September 2025. Foto: REUTERS/Dawoud Abu Alkas

Mustafa juga meminta agar pemerintah Indonesia memberikan bantuan berupa bantuan medis ke Indonesia dan membangun kembali rumah sakit Indonesia di Palestina yang telah dihancurkan.

“Dan yang kedua untuk memberikan bantuan langsung bagi kebutuhan-kebutuhan Palestina utamanya di bidang medis atau kesehatan dan termasuk juga pembangunan kembali rumah sakit Indonesia yang hancur oleh serangan-serangan yang lalu,” ucap Mustafa.

Terakhir, Mustafa meminta agar Indonesia tak menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Ia pun menyinggung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang mereka nilai masih bersikap netral di konflik Palestina-Israel. Mereka menyebut, PBNU masih berhubungan dengan pihak-pihak Pro Israel dan Israel itu sendiri.

“Dan kami juga mengamati dari temuan kami tentang sikap yang diambil PKB dan perbedaannya dengan sikap yang diambil PBNU, karena kemarin kami juga menemui perwakilan PBNU, posisi yang diambil PBNU secara institusi ataupun sebagian kecil dari orang PBNU, di pertemuan kemarin juga kami menjelaskan bahwa jika PBNU mengambil image tawadzu atau tengah-tengah tidak seharusnya membuka hubungan komunikasi, kerja sama dengan pelaku genosida,” ucap Mustafa.

“Jika alasannya adalah membuka ruang dialog ruang diskusi, tidak bisa, karena tidak seharusnya diskusi dilakukan dengan setan, dengan pelaku kejahatan yang bahkan sudah ditetapkan oleh mahkamah internasional yakni adalah Benjamin Netanyahu,” tambah Mustafa.

Menanggapi permintaan Mustafa, Cak Imin menyatakan mendukung. Terutama permintaan mereka untuk tidak direlokasi dari Palestina. Cak Imin menyebut akan menyampaikan permintaan pembatalan itu ke Prabowo.