Warga Palestina di Tepi Barat Demonstrasi, Kecam Serangan Israel di Gaza

4 hours ago 1
Warga Palestina dan anak-anak berkumpul untuk menerima makanan dari dapur umum, di tengah krisis kelaparan, di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, Senin (20/7/2025). Foto: Ramadan Abed/REUTERS

Ribuan warga Palestina berunjuk rasa di kota-kota besar di Tepi Barat pada Minggu (3/8). Mereka menentang perang di Gaza dan memberikan dukungan terhadap warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Salah satu demonstrasi terbesar berlangsung di Ramallah, pusat Otoritas Palestina yang terletak tepat di utara Yerusalem, di mana ratusan orang berkumpul di alun-alun utama, mengibarkan bendera Palestina.

Banyak pengunjuk rasa membawa foto-foto warga Palestina yang dibunuh atau dipenjara oleh Israel, serta foto-foto yang menggambarkan krisis kelaparan yang terjadi di Jalur Gaza.

"Putra saya berada di penjara Megido (Israel) dan dia menderita banyak hal, seperti kekurangan obat-obatan dan kekurangan makanan," ujar Rula Ghanem, seorang akademisi dan penulis Palestina yang ikut serta dalam demonstrasi tersebut, dikutip dari AFP.

Ia mengatakan kepada AFP bahwa putranya telah kehilangan berat badan 10 kilogram dan menderita kudis di penjara.

Seorang dokter memeriksa gadis Palestina Jana Ayad, yang mengalami malnutrisi di sebuah rumah sakit di Kota Gaza. Foto: Mahmoud Issa/REUTERS

Jumlah warga Palestina yang dipenjara oleh Israel meroket setelah dimulainya perang di Gaza, sebagian karena tindakan kekerasan, tetapi beberapa juga karena mengunggah pernyataan politik di media sosial, menurut Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina.

"Komunitas internasional adalah mitra dalam semua penderitaan ini, selama mereka tidak segera turun tangan untuk menyelamatkan rakyat Palestina dan menyelamatkan para tahanan di dalam penjara dan pusat penahanan," kata juru bicara komisi tersebut, Thaer Shriteh.

Sekelompok pengunjuk rasa berpakaian seperti tengkorak dan membawa boneka untuk melambangkan dampak buruk perang Gaza terhadap anak-anak, yang paling berisiko mengalami malnutrisi.

Israel telah sangat membatasi masuknya bantuan ke Gaza, yang telah diblokade selama 15 tahun sebelum perang dimulai.

Protes juga diadakan pada hari Minggu di kota-kota besar Palestina lainnya seperti Nablus di utara dan Hebron di selatan, dengan banyak pegawai pemerintah mendapatkan hari libur untuk menghadiri demonstrasi.

Read Entire Article