Sebanyak 78.569 anak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi sasaran vaksinasi campak massal untuk mencegah penyebaran penyakit yang sudah menginfeksi sekitar 2 ribu orang.
"Vaksinasi akan kami gelar di 26 puskesmas di daratan dan kepulauan se-Kabupaten Sumenep dan tiga rumah sakit pada 25 Agustus 2025, sesuai hasil keputusan rapat lintas sektor," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kabupaten Sumenep Achmad Syamsuri dikutip dari ANTARA, Senin (25/8/2025).
Vaksinasi massal di Jawa Timur atau Outbreak Response Immunization (ORI) akan dilaksanakan 25 Agustus hingga 14 September 2025 melibatkan anak berusia 9 bulan hingga 6 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ORI dilakukan dengan pemberian 1 dosis MR tanpa melihat status imunisasi sebelumnya. Setelah ORI selesai, akan dilakukan imunisasi kejar pada anak-anak yang belum lengkap imunisasi campak sesuai usia untuk peningkatan kekebalan.
Berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR), sejak Januari hingga Agustus 2025 tercatat ada 2.035 kasus suspek campak di Sumenep. Dari jumlah itu, 17 pasien meninggal dunia.
"Dari 17 kasus kematian, 16 di antaranya terkonfirmasi tidak pernah imunisasi. Satu terkonfirmasi pernah imunisasi, tapi tidak lengkap," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman mengatakan 17 kasus kematian campak di Sumenep mayoritas tidak memiliki riwayat imunisasi. Terkait tingginya kasus, masyarakat yang berada di wilayah sekitar diimbau segera ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala.
"Isolasi sementara anak yang sakit campak di rumah (tidak masuk sekolah/tidak ikut kegiatan ramai) untuk mencegah penularan," kata Aji.
(kna/kna)