"Saya sampaikan AISI masih menetapkan target (penjualan) hingga akhir tahun itu 6,4 juta hingga 6,7 juta unit. Ini tidak berubah karena penjualan sampai Agustus lebih kurang angkanya serupa dengan tahun lalu," buka Sigit ditemui di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Data asosiasi, distribusi sepeda motor dari pabrik ke diler anggota seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS sepanjang Januari-Agustus 2025 totalnya mencapai 4.269.718 unit. Dibanding periode sama tahun 2024, hasil itu turun 1,70 persen.
"Ya meski termasuk (ada penurunan) 1,7 persen, tetapi kami yakin ya. Karena secara historis biasanya semester 2 terjadi kenaikan atau lebih tinggi dibanding semester 1," papar Sigit.
Beberapa faktor pendukung yang membuat Sigit yakin penjualan motor pada semester 2 akan membaik di antaranya seperti harga komoditas yang relatif stabil. Kemudian hasil panen pertanian yang positif, dan harapan pemerintah bisa belanja lebih banyak.
"Tantangannya masih dengan pertumbuhan ekonomi salah satunya, kalau ini memang hampir semua (industri) kena. Tetapi sebenarnya pasar sepeda motor itu petumbuhannya terbilang konstan, tidak banyak naik turun. Contoh setelah Covid-19 angka penjualan sudah bisa menyamai kembali sebelum pandemi," terangnya.
Sementara penyaluran selama bulan Agustus 2025 totalnya 578.041 unit, itu juga melandai tipis 1,53 persen dibanding Juli yang catatkan angka 587.048 unit. Namun kalau disandingkan pada periode serupa tahun 2024, justru lebih tinggi 2,3 persen.
Tren melemahnya permintaan tak hanya terjadi untuk pasar domestik. Performa serupa juga terjadi untuk pasar ekspor, contoh produk CKD (Completely Knocked Down) terkirim 678.227 unit atau lebih sedikit 10,3 persen dibanding bulan ke-7 2025.