Oliver Alvis merupakan seorang pria biasa yang memiliki kehidupan normal dan sehat. Tetapi, semua ini hancur karena kebiasaan tidur yang tidak normal pada akhir 2023.
Berminggu-minggu berlalu, Oliver masih belum bisa tidur bahkan tidak merasa lelah. Sebaliknya, ia terjebak dalam kondisi terjaga tanpa henti, seolah-olah pikirannya terjebak dalam mode darurat.
"Saya benar-benar kehilangan waktu tidur. Tidak tertidur, saya tidak merasa lelah. Saya terjebak dalam mimpi buruk yang terjaga," katanya yang dikutip dari The Daily Guardian, Senin (25/8/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kondisi ini terus terjadi selama 21 bulan hingga membuat tubuhnya selalu sakit, sendi-sendinya terasa nyeri, penglihatannya memburuk, bahkan anestesi yang kuat tidak bisa membuatnya pingsan.
"Saya memohon kepada dokter, mengirim e-mail kepada spesial tidur di seluruh dunia, dan bahkan menawarkan untuk membayar observasi jangka panjang. Tetapi, permohonan saya tidak dijawab," jelas Oliver.
Oliver berbagai pengobatan, mulai dari terapi perilaku kognitif, hipnoterapi, sound baths, akupunktur, dan retret meditasi. Pria 32 tahun itu juga mengonsumsi banyak obat, mulai dari benzodiazepin hingga opioid dan tidak ada yang berhasil.
Ia sampai berobat ke Turki, dokter memberikan anestesi umum dalam upaya putus asa untuk membuat tubuhnya tertidur, tetapi tidak berhasil. Oliver juga mencoba pengobatan eksperimental di Kolombia, Inda, dan Eropa, tetapi berakhir dengan rasa kantuk dan lesu yang sama.
"Saya rela memberikan semua yang saya miliki hanya untuk bisa tidur nyenyak," beber Oliver.
Para dokter juga bingung dan menduga kondisi yang dialami Oliver adalah insomnia paradoks. Itu merupakan gangguan yang sangat langka saat pasien merasa benar-benar terjaga.
"Saya terjaga setiap detik. Siang berganti malam tanpa tidur. Tidak bisa hidup seperti ini lebih lama lagi," keluh Oliver.
Salah satu ahli saraf dan pakar tidur di Inggris, Profesor Guy Leschziner, memperingatkan risiko kurang tidur berkepanjangan. Kurang tidur total berakibat fatal dalam hitungan minggu.
Meskipun data manusia terbatas, tidur sangat penting untuk kelangsungan hidup. Tanpa tidur, tubuh dan otak mulai mati.
Saksikan Live DetikSore:
Kondisinya Saat Ini
Meskipun menderita, Oliver kini bersuara untuk menarik perhatian pada dampak buruk insomnia dan ketidaktahuan medis seputar kasus ekstrem seperti yang dialaminya.
Saat ini, Oliver terus berjuang dari sebuah apartemen sewaan di India. Ia berpegang teguh pada harapan bahwa ada seseorang, di suatu tempat, yang akan menemukan cara untuk membantunya.
"Yang kuinginkan hanyalah istirahat agar aku bisa hidup, bukan hanya sekadar bertahan," pungkasnya.
(sao/kna)