PIK 2 Pede Bisa Kantongi Pra-Penjualan Rp 5,3 T Tahun Ini

10 hours ago 1

Jakarta -

PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) atau PIK 2 menetapkan marketing sales atau pra-penjualan sebesar Rp 5,3 triliun di tahun 2025. Namun hingga semester I 2025, perseroan baru mengantongi pra-penjualan sebesar Rp 1,2 triliun.

Direktur Pantai Indah Kapuk Dua, Yohanes Edmond Budiman, mengaku optimis target tersebut dapat tercapai. Di sisi lain, perseroan juga masih akan meninjau pertumbuhan pra-penjualan PANI di kuartal III mendatang.

"Kami masih akan melihat pencapaian 9 bulan 2025 nanti akan diumumkan pada bulan Oktober. Sampai saat ini dari sisi manajemen masih terus berusaha untuk bisa mencapai target yang telah kami tetapkan sebesar Rp 5,3 triliun," ungkap Yohanes dalam acara Public Expose Live secara virtual, Selasa (9/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yohanes menjelaskan, pra-penjualan masih dapat ditingkatkan mengingat pemerintah telah memberikan sinyal positif untuk menggenjot Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) di semester II 2025 hingga Rp 2.121 triliun.

"Hal yang menjadi pertimbangan kami adalah karena pemerintah akan menggenjot pengeluaran APBN semester II 2025 sekitar Rp 2.121 triliun yang kami harapkan akan meningkatkan daya beli masyarakat," jelasnya.

Di sisi lain, pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) juga menjadi katalis positif bagi sektor properti. Alhasil, cost of funding dapat ditarik turun untuk pembiayaan di bidang properti.

"Tren penurunan suku bunga BI yang telah dua kali turun dari 5,5% menjadi 5% diharapkan menunjukkan tren positif terhadap ekonomi nasional, di mana cost of funding akan ditarik turun dan sebagian besar pembiayaan bidang properti juga turun terutama pembelian rumah dan rumah," tutupnya.

Untuk diketahui, kinerja PANI di semester I 2025 menunjukkan tren pertumbuhan berkelanjutan. Hingga Juni 2025, PANI berhasil mencatatkan kinerja yang solid di tengah dinamika pasar properti nasional dengan pendapatan usaha mencapai Rp 1,6 triliun atau tumbuh 22% YoY.

Capaian ini didorong oleh serah terima unit hunian dan komersial pada kuartal II dan tren penurunan suku bunga acuan yang mendorong minat beli masyarakat terhadap properti. Sementara pra-penjualan, tercatat mencapai Rp 1,2 triliun sepanjang paruh pertama 2025, dengan lonjakan 50% secara kuartalan pada kuartal II.

(rrd/rrd)

Read Entire Article