
Setiap muslim perlu mempelajari pengertian syu'abul iman. Pembahasan tersebut berhubungan dengan keimanan atau amalan yang perlu diamalkan oleh umat muslim. Muslim bisa menemukan hal-hal terkait keimanan dalam keseharian.
Hal yang berhubungan dengan keimanan penting untuk dipelajari setiap muslim. Dengan demikian, muslim dapat memiliki wawasan tentang agama Islam yang lebih luas.
Pengertian Syu'abul Iman

Mengutip dari Bekal Bankir Syariah, Naja (2019:6), pengertian syu'abul iman adalah cabang-cabang iman. Hal terkait cabang-cabang iman ini sesuai dengan salah satu hadis Rasulullah saw. Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda.
Jenis-Jenis Syu'abul Iman

Para ahli hadis membagi 77 cabang iman menjadi 3 jenis atau golongan. Berikut ini adalah penjelasan jenis-jenis cabang iman.
1. Berdasarkan Hati
Sumber keyakinan seseorang berasal dari hati. Orang yang beriman merupakan orang yang hati, ucapan, dan tindakannya sama. Yang dikatakan sebagai iman sejati adalah iman dengan keyakinan penuh yang terukir dalam hati tanpa ada keraguan sedikit pun.
Cabang-cabang iman yang termasuk jenis hati adalah sebagai berikut.
Iman kepada Allah Swt.
Iman kepada malaikat Allah Swt.
Iman kepada kitab-kitab Allah Swt.
Iman kepada rasul-rasul Allah Swt.
Iman kepada takdir baik dan takdir buruk Allah Swt.
Iman kepada hari akhir.
Iman kepada kebangkitan setelah kematian.
Iman bahwa manusia akan dikumpulkan di Yaumul Mahsyar setelah hari kebangkitan.
Iman bahwa orang mukmin akan tinggal di surga, dan orang kafir akan tinggal di neraka.
Mencintai Allah Swt.
Mencintai dan membenci karena Allah Swt.
Mencintai Rasulullah saw. dan yang memuliakannya.
Ikhlas, tidak riya dan menjauhi sifat munafik.
Bertobat, menyesal, dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dosa.
Takut kepada Allah Swt.
Selalu mengharapkan rahmat Allah Swt.
Tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt.
Syukur atas nikmat.
Menjalankan amanah.
Sabar.
Tawadu dan menghormati yang lebih tua.
Kasih sayang termasuk mencintai anak-anak kecil.
Rida dengan takdir Allah Swt.
Tawakal.
Meninggalkan sifat takabur dan menyombongkan diri.
Tidak dengki dan iri hati.
Rasa malu.
Tidak mudah marah.
Tidak menipu, tidak suudzon dan tidak merencanakan keburukan pada siapapun.
Meninggalkan kecintaan kepada dunia, termasuk cinta harta dan jabatan.
2. Berdasarkan Perkataan
Muslim sangat dianjurkan untuk menjaga lisan dan perkataannya. Beberapa cabang iman yang digolongkan dalam kategori perkataan adalah sebagai berikut.
Membaca kalimat thayyibah atau kalimat-kalimat yang baik.
Membaca kitab suci Al-Qur'an.
Belajar dan menuntut ilmu.
Mengajarkan ilmu kepada orang lain.
Berdoa.
Zikir kepada Allah Swt. termasuk istigfar.
Menghindari bacaan yang sia-sia.
3. Berdasarkan Perbuatan
Terdapat 40 cabang-cabang iman yang menggambarkan iman seorang muslim melalui perbuatannya sebagai berikut.
Bersuci termasuk di dalamnya kesucian badan, pakaian, dan tempat tinggal.
Menegakkan salat baik salat fardu, salat sunah maupun mengqada salat.
Sedekah kepada fakir miskin dan anak yatim, membayar zakat fitrah dan zakat mal, memuliakan tamu, serta membebaskan budak.
Menjalankan puasa wajib dan sunah.
Melaksanakan haji bagi yang mampu.
Beriktikaf di dalam masjid, termasuk di antaranya adalah mencari lailatul qadar.
Menjaga agama dan bersedia meninggalkan rumah untuk berhijrah beberapa waktu tertentu.
Menyempurnakan dan menunaikan nazar.
Menyempurnakan dan menunaikan sumpah.
Menyempurnakan dan menunaikan kafarat.
Menutup aurat ketika sedang salat maupun ketika tidak salat.
Melaksanakan kurban.
Mengurus perawatan jenazah.
Menunaikan dan membayar utang.
Meluruskan muamalah dan menghindari riba.
Menjadi saksi yang adil dan tidak menutupi kebenaran.
Menikah untuk menghindarkan diri dari perbuatan keji dan haram.
Menunaikan hak keluarga, sanak saudara, dan hamba.
Berbakti dan menunaikan hak orang tua.
Mendidik anak-anak dengan pola asuh yang baik.
Menjalin silaturahmi.
Taat pada orang tua atau yang dituakan dalam agama.
Menegakkan pemerintahan yang adil.
Mendukung orang yang bergerak dalam kebenaran.
Menaati hakim (pemerintah) dengan catatan tidak melanggar syariat.
Memperbaiki hubungan muamalah dengan sesama.
Menolong orang lain dalam kebaikan.
Amar ma'ruf nahi munkar.
Menegakkan hukum Islam.
Berjihad mempertahankan wilayah perbatasan.
Menjalankan amanah termasuk mengeluarkan 1/5 harta rampasan perang.
Memberi dan membayar utang.
Memberikan hak-hak tetangga dan memuliakannya.
Mencari harta dengan cara yang halal.
Menyedekahkan harta, serta menghindari sifat boros dan kikir.
Memberi dan menjawab salam.
Mendoakan orang yang bersin.
Menghindari perbuatan yang merugikan dan menyusahkan orang lain.
Menghindari permainan dan senda gurau.
Menyingkirkan benda yang mengganggu di jalan.
Baca juga: Jelaskan Perbedaan Antara Islam, Iman, dan Ihsan! Ini Dia Penjelasannya
Demikian pembahasan tentang syu'abul iman yang meliputi pengertian dan jenis-jenisnya. Semoga bisa menambah wawasan. (KRIS)