8 hours ago
5
Audisi PB Djarum 2025 menerapkan pembagian kategori umur yang lebih detail bagi peserta. Sigit Budiarto selaku ketua tim pencari bakat Audisi Umum PB Djarum 2025 menjelaskan tahun ini menyasar tiga kategori usia yakni U-11 (peserta dengan usia 8-10 tahun atau kelahiran 2015-2017), KU 11 (peserta berusia 11 tahun atau tahun kelahiran 2014), serta KU 12 (peserta dengan usia 12 tahun atau tahun kelahiran 2013) baik putra maupun putri.
Sigit mengatakan, langkah ini penting untuk menciptakan persaingan yang adil sekaligus memudahkan pencari bakat dalam melihat potensi pemain muda. Menurutnya, perbedaan usia meski hanya dalam hitungan bulan bisa berpengaruh besar pada kondisi fisik maupun kualitas permainan anak-anak.
"Kita lihat bahwa saat ini kalau anak kecil beda usia lahir kemudian beda bulan saja, dari sisi permainan maupun tenaganya sudah berbeda,” ujar Sigit kepada awak media di GOR Djarum Jati, Jawa Tengah, Selasa (9/9).
Menurut Sigit, dengan adanya pembagian usia yang lebih spesifik, para peserta bisa bertanding dengan lebih seimbang. Hal itu juga membantu para talent scout hingga legenda bulutangkis yang terlibat dalam proses seleksi untuk menilai kemampuan atlet muda secara objektif.
“Kalau dengan usia yang sama, harapannya permainan bisa seimbang. Dengan begitu, pencari bakat dan legenda kita bisa melihat dengan baik. Harapannya kita bisa memilih dengan tepat atlet-atlet yang bakal bergabung dengan PB Djarum,” jelasnya.
PB Djarum dikenal konsisten dalam melakukan pembinaan jangka panjang bagi pebulu tangkis usia dini. Dengan adanya sistem kategori umur yang lebih terstruktur, pria berusia 50 tahun itu berharap dapat menjaring bibit-bibit potensial yang kelak bisa mengharumkan nama Indonesia di level dunia.
Adapun PB Djarum 2025 kembali menggelar audisi kategori umur untuk menjaring bibit-bibit pebulu tangkis muda berbakat Indonesia. Audisi ini diselenggarakan di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah pada 8 hingga 12 September 2025.
Rangkaian seleksi Audisi Umum PB Djarum 2025 diawali dengan fase screening yang mengadopsi pertandingan dengan sistem gugur 1 game hingga poin ke-21 (tanpa deuce/setting). Setelah fase screening, tahapan berikutnya ialah tahap turnamen. Untuk kategori putra, Super Tiket diberikan kepada para semifinalis, sementara di kategori putri, peraih Super Tiket yang melenggang ke tahap karantina adalah para finalis di babak turnamen.
Penulis: Kevin Mamesa Siadari
English (US) ·