Respons Istana soal Nampan MBG Diduga Mengandung Minyak Babi 

15 hours ago 10

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi angkat bicara soal informasi mengenai nampan (food tray) program makan bergizi gratis (MBG) yang mengandung minyak babi. Menurut dia, informasi itu masih belum bisa dibuktikan kebenarannya.

"Sejauh ini, kami tidak menemukannya," kata dia saat memberikan keterangan di Kantor PCO, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2025).

Menurut dia, pembuktian soal benar atau tidaknya nampan itu mengandung minyak babi bisa diuji di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ia mengaku telah berkomunikasi dengan Kepala BPOM untuk melakukan pengujian. BPOM disebut siap untuk melakukan pengujian nampan MBG.

"Kalau memang ada kekhawatiran soal itu, kita uji aja. Bisa diuji di BPOM, bisa diuji," ujar Hasan.

Meski begitu, ia meminta masyarakat tidak khawatir dengan isu yang beredar. Pasalnya, isu itu belum bisa diuji kebenarannya. Karena itu, setiap informasi yang muncul harus diverifikasi terlebih dahulu.

Hasan menegaskan, pemerintah akan terus memastikan keamanan dan keselamatan dalam menjalankan program MBG. Apalagi, MBG merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. 

"Pemerintah pasti akan mengutamakan keamanan, termasuk juga soal yang tadi itu, isu-isu sensitif terhadap penerima manfaat MBG," kata dia.

Sebelumnya, Poros Pelajar yang dipimpin Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menduga produk food tray impor dari Cina yang digunakan dalam program MBG tidaklah halal. Sehubungan dengan itu, IPNU menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan kehalalan food tray impor.

Ketua Umum IPNU Muhammad Agil Nuruz Zaman mengatakan, yang jelas temuan khusus pada food tray untuk MBG perlu didalami dan diteliti lebih lanjut. "Kalau halal produknya (seperti food tray maka), bahan-bahannya (saat proses pembuatan food tray) perlu kita teliti lebih dalam lagi," kata Agil kepada Republika di Kemenag, Jakarta, Senin (25/8/2025)

Agil mengungkapkan, proses pembuatan food tray di China dicurigai menggunakan bahan yang tidak halal. Dia mengatakan, pelumas yang digunakan dalam proses pembuatan food tray, belum ada kejelasan menggunakan apa. 

Sementara itu, Anggota IPNU Ahmad Muzakki Wafa mengatakan, food tray impor sedang diuji di laboratorium Sucofindo. Menurut dia, hasil uji laboratorium itu akan keluar dalam waktu satu sampai dua hari.

"Jadi kalau untuk dari hasil MSDS (Material Safety Data Sheet atau Lembar Data Keselamatan Bahan) itu, salah satunya itu mengandung (minyak) babi ya, diduga," ujar Wafa.

Read Entire Article