Jakarta -
Proyek Liquefied Natural Gas (LNG) Abadi Blok Masela resmi memasuki tahap desain dan rekayasa atau Front-End Engineering and Design (FEED). Tahap ini menjadi tonggak strategis menuju realisasi proyek.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan investasi untuk proyek ini mencapai US$ 20,94 miliar atau sekitar Rp 341 triliun (kurs Rp 16.300). Dengan nilai tersebut, proyek diyakini mampu menyerap sekitar 12.611 tenaga kerja pada fase pembangunan, sementara fase operasi akan tetap menyerap sekitar 850 tenaga kerja.
"Dengan nilai investasi sebesar US$ 20,94 miliar, proyek ini menyerap sekitar 12.611 tenaga kerja pada fase development dan sekitar 850 tenaga kerja saat operasi. Multiplier effect yang kita harapkan bisa terwujud sehingga masyarakat sekitar juga merasakan dampak positifnya," ujar Yuliot dalam peresmian dimulainya tahap FEED Proyek LNG Abadi, Blok Masela, di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek ini diproyeksikan mampu memproduksi gas bumi sebesar 9,5 juta ton LNG per tahun, sekitar 150 juta kaki kubik standar gas per hari (MMSCFD), serta 35 ribu barel kondensat per hari.
Tahap FEED ditargetkan rampung dalam tiga bulan sebelum masuk ke Final Investment Decision (FID) pada tahun depan. Adapun proyek ini ditargetkan dapat on stream pada 2029.
Yuliot menegaskan pemerintah menaruh harapan besar agar proyek berjalan sesuai jadwal. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto tentang swasembada energi, sehingga proyek Masela diharapkan menjadi bagian dari strategi besar kemandirian energi nasional.
"Maka dari itu, yang paling utama, saya menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan proyek melalui dukungan fleksibilitas aturan pengadaan serta percepatan perizinan di fase FEED dan EPC," ujarnya.
Pekerjaan FEED ini mencakup peninjauan dan penetapan spesifikasi fasilitas produksi hidrokarbon dari Lapangan Gas Abadi, termasuk pembangunan pabrik LNG darat (OLNG).
FEED terdiri dari empat paket utama: OLNG, Floating Production Storage and Offloading (FPSO), Subsea Umbilicals, Risers and Flowlines (SURF), serta Gas Export Pipeline (GEP). Setiap paket juga memasukkan lingkup kerja terkait teknologi carbon capture and storage (CCS) atau penangkapan dan penyimpanan karbon.
(rrd/rrd)