Menurut Studi, Konsumsi Kopi di Waktu Ini Bisa Cegah Mati Muda

5 days ago 3
Jakarta -

Studi baru mengungkapkan minum kopi telah berulang kali dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik dan umur panjang. Namun, manfaat konsumsi kopi dapat bergantung pada waktu meminumnya.

Membatasi konsumsi kopi hanya di pagi hari mungkin menjadi pilihan terbaik, terlepas dari jumlah yang diminum maupun faktor lain yang dapat memengaruhi, menurut studi yang diterbitkan di European Heart Journal.

"Ini adalah studi pertama yang meneliti pola waktu minum kopi dan dampaknya terhadap kesehatan," ujar penulis utama Dr Lu Qi, Ketua Terhormat HCA Regents sekaligus profesor di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Tropis Celia Scott Weatherhead, Tulane University, New Orleans, dalam siaran pers, dikutip dari CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami biasanya tidak memberikan saran tentang waktu minum kopi dalam panduan diet, tetapi mungkin perlu mempertimbangkannya di masa mendatang."

Sebagian besar penelitian sebelumnya yang meneliti konsumsi kopi dari waktu ke waktu menemukan, minum kopi dalam jumlah sedang dapat dikaitkan dengan risiko lebih rendah terhadap diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan kematian dini.

Namun, bukti ilmiah mengenai apakah faktor seperti genetika, jumlah yang diminum, atau tambahan pemanis memengaruhi hubungan ini masih belum konsisten, bahkan terkadang kontroversial.

Dalam studi ini, peneliti menganalisis data pola makan dan kesehatan 40.725 orang dewasa berusia 18 tahun ke atas dari National Health and Nutrition Examination Survey yang dilakukan pada 1999 hingga 2018.

Selama 10 siklus survei, peserta melaporkan rincian asupan makanan mereka dari hari sebelumnya. Peneliti juga memasukkan subkelompok yang terdiri dari 1.463 orang dewasa, baik dari Lifestyle Validation Study untuk perempuan maupun laki-laki, yang telah mencatat pola makan mereka setidaknya selama satu minggu.

Baik kopi berkafein maupun tanpa kafein dimasukkan dalam analisis, dengan waktu konsumsi dikategorikan menjadi tiga periode, yaitu pagi pukul 04.00-11.59, siang pukul 12.00-16.59, dan malam pukul 17.00-03.59.

Para peneliti mengidentifikasi dua pola konsumsi utama, yakni hanya di pagi hari dan sepanjang hari. Pada akhir periode tindak lanjut median hampir 10 tahun, tercatat 4.295 kematian akibat semua penyebab, 1.268 kematian akibat penyakit kardiovaskular, dan 934 kematian akibat kanker.

Dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi, konsumsi kopi hanya di pagi hari dikaitkan dengan risiko kematian dini akibat semua penyebab yang 16 persen lebih rendah, serta risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular yang 31 persen lebih rendah.

Sementara itu, mereka yang cenderung minum kopi sepanjang hari tidak menunjukkan penurunan risiko.

Temuan ini tetap konsisten bahkan setelah peneliti mempertimbangkan berbagai faktor pembaur, seperti durasi tidur, usia, ras, etnis, jenis kelamin, pendapatan keluarga, tingkat pendidikan, aktivitas fisik, skor pola makan, serta kondisi kesehatan seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.

Bagi peminum kopi di pagi hari, jumlah kopi berkafein maupun tanpa kafein yang diminum tidak berpengaruh, baik kurang dari satu cangkir maupun lebih dari tiga cangkir per hari. Mengonsumsi kopi di pagi hari tetap memberikan hasil yang lebih baik dibanding pola minum kopi lainnya dalam hal risiko kematian.

"Studi ini bersifat observasional, artinya tidak dilakukan dalam pengaturan eksperimen, yang merupakan standar emas," kata Vanessa King, ahli gizi terdaftar sekaligus juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Sifat studi ini juga berarti bahwa hasilnya hanya menunjukkan adanya keterkaitan, bukan hubungan sebab-akibat antara kebiasaan minum kopi di pagi hari dan risiko kematian dini. Namun menurut King, temuan ini tetap bermakna karena penyebab utama kematian di Amerika adalah penyakit kardiovaskular.

(suc/suc)


Read Entire Article