BYD Indonesia baru saja meluncurkan mobil listrik terbarunya yang menyasar entry level, yakni BYD Atto 1, yang dijual dengan harga mulai Rp 195 juta. Adapun tipe satunya yang menjanjikan fitur lebih banyak dan daya tempuh lebih jauh dijual Rp 235 juta.
Selain harganya yang kompetitif, BYD juga mengungkapkan biaya perawatan kembaran BYD Seagull di China dan BYD Dolphin Surf di Eropa.
Dalam presentasi yang dipaparkan, pabrikan jenama China ini mengatakan biaya perawatan setiap 20 ribu kilometer atau per tahun hanya Rp 1 juta. Artinya mampu menunjang kebutuhan mobilitas konsumen sebagai kendaraan harian.
Hal itu tentunya lebih rendah dibanding biaya perawatan mobil bensin. Sebagai gambaran BYD menjelaskan biaya perawatan mobil ICE (Internal Combustion Enggine) di kelasnya bisa mencapai Rp 2 juta.
Menurut Luther Pandjaitan dari BYD Indonesia, mobil listrik seperti Atto 1 memiliki struktur teknis yang lebih sederhana. Artinya, komponen yang perlu dicek secara berkala jauh lebih sedikit dibanding kendaraan bermesin ICE.
"Pengecekan awal yang dimaksud seperti filter AC, rem, baterai secara general dan termasuk biaya jasanya," ungkap Luther saat ditemui di kawasan Tangerang baru-baru ini.
Ia menambahkan bahwa sistem powertrain pada mobil listrik tidak memiliki komponen-komponen seperti oli mesin, filter oli, busi, atau sistem knalpot, yang umumnya menjadi bagian dari jadwal servis rutin mobil konvensional.
"Karena sebenarnya pengecekan tidak sebanyak mobil ICE, maintenance-nya lebih sedikit," jelasnya.
Perawatan rutin BYD Atto 1 hanya mencakup pengecekan sistem kelistrikan, software, filter udara kabin (AC), sistem pengereman, serta kondisi baterai.
Bahkan, untuk penggantian suku cadang, interval waktunya pun bisa lebih panjang karena wear-and-tear pada mobil listrik cenderung lebih rendah, terutama karena tidak adanya proses pembakaran di dalam mesin.