
Perusahaan Penyelenggara Umrah dan Haji Plus di Kota Semarang, Jawa Tengah, Fatimah Zahra mengalami kerugian Rp 5 miliar sebab keputusan Pemerintah Arab Saudi yang tidak menerbitkan visa untuk Haji Furoda.
General Manager Fatimah Zahra, Firdaus Mohammad Adam mengatakan, ada 37 calon jemaah haji furoda yang gagal berangkat melalui perusahaannya. Ia sempat mengira, visa akan keluar pada Sabtu (31/5) tapi ternyata tidak.
"Ada 37 calon jemaah furoda gagal berangkat dari kami. Kami sudah menunggu hingga subuh tadi pagi, berharap visa keluar di saat-saat terakhir, namun qadarullah tidak keluar juga," ujarnya, Sabtu (31/5).
Padahal, pihaknya sudah memesan tiket pesawat dan hotel meski dengan harga mahal. Termasuk membayar layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina untuk jemaah furodanya.
"Dari maskapai tidak ada pengembalian, karena keberangkatan furoda tanggal 28 menggunakan (maskapai) Qatar dan tidak ada pengembalian. Hotel juga tidak bisa dialihkan jadi deposit ataupun uang. Kerugian hampir Rp 5 miliar," sebut dia.
Ia menegaskan, dana yang telah dibayarkan oleh jemaah sebagai uang muka (DP) akan dikembalikan sepenuhnya tanpa potongan kepada 37 jemaah yang gagal berangkat itu.
"Kalau jemaah melakukan DP ke kami kita kembalikan full tanpa potongan. Sudah tawarkan beberapa opsi yaitu kembalikan refund uang 100 persen. Opsi kedua dialihkan ke haji khusus atau ada yang mau berangkatkan umrah, sudah ada konfirmasi diberangkatkan umrah 10 orang," jelas dia.

Berkaca dari adanya peristiwa ini, pihaknya justru meminta masyarakat yang ingin berhaji lebih cepat untuk mendaftar melalui program haji plus yang lebih pasti.
"Furoda itu hanya nama visa, bukan berarti fasilitasnya VIP. Justru maktabnya lebih jauh dibanding haji khusus. Kami anjurkan untuk tidak terlalu berharap pada visa Furoda karena proses dan kepastian keberangkatannya tidak bisa dijamin setiap tahun," kata Firdaus.
Saudi Tak Akan Terbitkan Visa Furoda Lagi
Wakil Kepala BP Haji dan Sekretaris Amirul Hajj RI, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan pemerintah Arab Saudi tidak akan mengeluarkan visa haji non-kuota lagi, termasuk visa haji furoda di tahun ini.
Sebab, pemerintah Saudi ingin menertibkan proses pelaksanaan haji.
"Memang Visa Furoda tersebut tersedia tahun-tahun sebelumnya dari Kerajaan Saudi, namun tahun ini pihak kerajaan tidak menyediakan, karena pihak saudi ingin menertibkan pelaksanaan haji agar lebih baik," ucap Dahnil, pada Jumat (30/5).
Dahnil juga sempat mengimbau agar masyarakat agar tak percaya dengan iming-iming visa haji furoda yang bakal keluar di saat-saat terakhir.
"Jadi, seluruh calon jemaah jangan sampai tertipu dengan janji-janji bahwa akan tersedia visa furoda di akhir-akhir jelang masa puncak haji ini, karena sudah dipastikan kerajaan Saudi tidak akan ada visa tersebut," kata Dahnil.