Biaya Haji Malaysia 2025 dan Rincian Subsidinya

Biaya haji Malaysia 2025 sering dijadikan bahan perbandingan dengan biaya haji di Indonesia. Hal ini karena Malaysia adalah negara serumpun dengan mayoritas penduduk yang juga beragama Islam.

Diambil dari buku Ibadah Haji, Abbas Jumadi (2018:7), haji adalah melakukan kunjungan ke Baitullah untuk beribadah. Amalan yang dilakukan antara lain wukuf, mabit, melontar jumrah, tawaf, sa'i, dan lainnya.

Biaya haji Malaysia 2025 telah ditetapkan oleh pemerintah setempat sebesar 33.300 ringgit per jemaah. Jumlah ini setara dengan Rp130.302.900 dengan asumsi kurs Rp3.913 per ringgit.

Biaya haji di Malaysia memang lebih mahal dibandingkan Indonesia, apalagi saat dikonversi ke dalam rupiah. Sekadar info, pemerintah Indonesia menetapkan biaya haji 2025 sebesar Rp89.410.258.

Meskipun biaya haji di Malaysia lebih tinggi, namun kemampuan subsidinya lebih besar dari pemerintah Indonesia. Pemerintah Malaysia bahkan mensubsidi sekitar 55 persen dari biaya yang dikenakan jemaah haji.

Pemerintah negeri Jiran membagi subsidi biaya haji ke dalam tiga jenis golongan sebagai berikut.

Kelompok B40 digolongkan untuk masyarakat dengan penghasilan rendah. Rincian pembagian subsidi untuk biaya hajinya adalah sebagai berikut.

Kelompok M40 merupakan golongan masyarakat dengan penghasilan menengah. Rincian subsidi biaya haji 2025 yang dikenakan adalah sebagai berikut.

Kelompok T20 merupakan golongan masyarakat dengan penghasilan tinggi. Kelompok masyarakat ini memiliki penghasilan bulanan minimal RM15.000 (Rp58.695.000), dan diwajibkan untuk membayar biaya penuh tanpa subsidi, yaitu RM33.300 (Rp130.302.900).

Biaya haji Malaysia 2025 sebesar 33.300 ringgit atau sekitar Rp130.302.900 per jemaah. Pemerintah Malaysia memberikan 3 kelompok pembagian subsidi jemaah berdasarkan jumlah pendapatannya.(DK)