
REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Media tua yang didirikan tahun 1903 oleh Alfred Cunningham dan Tse Tsan-tai, ikut menyoroti viralnya bendera One Piece di Indonesia.
South China Morning Post (SCMP), media yang didirikan tokoh kunci pemberontakan Tiongkok melawan Dinasti Qing terakhir pada pergantian abad ke-20, melaporkan bendera anime Jepang ini telah menjadi simbol perlawanan yang tidak diduga di Indonesia, yang memicu peringatan akan 'konsekuensi pidana'.
Menurut SCMP, saat Indonesia bersiap merayakan Hari Kemerdekaannya yang ke-80, simbol perlawanan baru telah muncul – bukan dari halaman sejarah, tapi dari dunia anime Jepang.
Secara tradisional, bendera negara Merah Putih menghiasi rumah, kendaraan, dan tempat umum menjelang hari libur nasional.
Namun tahun ini, banyak orang Indonesia yang memilih mengibarkan bendera bajak laut Jolly Roger dari serial anime Jepang One Piece sebagai tindakan pembangkangan.
Di media sosial, beberapa orang Indonesia memutuskan untuk menjelaskan tren tersebut.
"Bendera Merah Putih terlalu sakral untuk kita kibarkan saat ini, di saat banyak orang masih dijajah," tulis pengguna pada Kamis, menyebut bendera One Piece sebagai "semangat perlawanan terhadap ketidakadilan" yang masih ada di negara ini, dilansir SCMP pada Senin (4/8/2025).
Polri Imbau Jaga Persatuan Bangsa
Fenomena pengibaran bendera One Piece marak dilakukan masyarakat di berbagai daerah menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. Hal itu dilakukan sebagai bentuk ekspresi masyarakat hari ini.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko buka suara terkait adanya fenomena tersebut. Menurutnya, perayaan HUT Kemerdekaan mesti dilakukan dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Mari kita bersama-sama, sekali lagi, menjaga persatuan kesatuan dengan mewarnai kegiatan-kegiatan kemerdekaan ini dengan rasa syukur dan perayaan dan warnailah dan kemudian juga mari mengibarkan bandera merah putih sebagai simbolik daripada bangsa Indonesia," ujarnya, dilansir Republika, Selasa (5/8/2025).
Ia menjelaskan, Indonesia adalah bangsa yang besar.
Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu menilai bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya dan tidak mepupakan sejarah.
Ia juga menilai, perayaan Hari Kemerdekaan harus dilakukan dengan kegiatan yang bersifat optimistis.
Truno menambahkan, para pendiri bangsa telah memberikan visi terhadap bangsa ini. Untuk itu, menurut dia, para generasi penerus harus bisa memaknai kemerdekaan Republik Indonesia sebagai rasa syukur.
"Tentu peningkatan pembangunan dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya tentu diperlukan kreativitas, karya, dan juga inovasi,” imbuhnya.
Serta juga menumbuhkan, meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dan juga menyuntingi nilai-nilai luhur pancasila sebagai pedoman kehidupan berbangsa.
Ia meyakini, seluruh masyarakat Indonesia memiliki semangat yang sama dalam memaknai kemerdekaan Indonesia. Semangat itu adalah untuk bersama-sama berupaya memajukan bangsa dan negara.
"Maka, mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan mewujudkan untuk saat ini program pemerintah adalah Asta Cita program Bapak Presiden Republik Indonesia," ujar dia.
Ia menyatakan, Polri akan mendukung dan menjaga stabilitas, keamanan, serta ketertiban masyarakat. Sebab, hal itu tujuan untuk mencapai Indonesia emas pada 2045. "Mari menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam merayakan kemerdekaan ke-80," pesanya.
Yan Andri