Belajar Sustainable Living dengan Trend No-Buy Challenge

2 days ago 5
Ilustrasi perempuan belanja. Foto: Shutterstock

Rasanya trend yang silih berganti seperti boneka Labubu, item fesyen, skincare dan produk make up viral, sampai barang-barang limited edition dari brand favorit memang bikin kita gampang tergoda, ya? Semua terlihat lucu, cantik, dan must-have item yang katanya bikin hidup lebih lengkap.

Tapi, sadar nggak, Ladies, kalau pola konsumsi seperti ini bisa bikin kita terjebak di lingkaran konsumerisme dan membahayakan sustainability. Kalau kamu bertanya-tanya, ada nggak ya tren yang nggak menguras isi dompet tapi justru bermanfaat? Jawabannya ada, Ladies. Namanya No Buy Challenge, sebuah tren gaya hidup sebagai cara belajar sustainable living.

Tantangan No Buy ini mulai marak sejak awal tahun 2025. Namun, nggak ada kata terlambat untuk mencoba tren ini, kok. Yuk, simak bagaimana cara ikut No Buy Challenge dan apa saja manfaatnya untuk dirimu serta lingkungan.

Apa aturan trend no-buy challenge?

7 Tips Belanja Baju Bekas dengan Kualitas Terbaik, Sabar hingga Teliti Memilih. Foto: Abrym/Shutterstock

Seperti namanya, aturan ini sangat sederhana: no-buy alias tidak membeli.

Tapi, jangan sampai miskonsepsi, karena aturan tersebut bukan melarang kamu tidak membeli apa pun sama sekali. Kamu harus menantang dirimu untuk tidak membeli barang-barang baru dalam kurun waktu tertentu. Jadi, kamu membatasi diri untuk membeli hal-hal yang benar-benar essentials aja, bukan karena lapar mata atau ikut-ikutan tren.

Kamu bisa tetapkan aturannya sendiri. Misal, kamu hanya boleh beli satu barang di luar kebutuhan sebanyak satu kali setiap bulannya atau kamu hanya boleh menghabiskan sekian rupiah untuk barang di luar kebutuhan.

Mudahnya, setiap kali ingin membeli barang di luar kebutuhan (belanja bulanan, transportasi, edukasi, pekerjaan, dan lain-lain) dipikir dan dipertimbangkan dua kali. Kalau kamu tidak yakin dengan pertimbanganmu, coba konsultasikan dengan orang terdekat yang kamu percaya bijak secara finansial.

Selain itu, kamu juga bisa mencari alternatif. Misalnya, saat ingin mencicipi makanan viral dengan harga tinggi, coba bikin versi rumahan yang lebih ramah kantong.

Tren ini punya fleksibilitas yang bisa disesuaikan dengan gaya hidup kamu. Kalau kamu pecinta fesyen, kamu bisa menerapkan tren ini dengan membeli baju bekas daripada beli baru. Kalau kamu pecinta makanan, kamu bisa menerapkan tren ini dengan memasak bahan makanan sendiri daripada beli di luar.

Manfaatnya ikut trend ini apa?

Ilustrasi perempuan sedang mengelola keuangannya untuk trend no-buy challenge dan belajar sustainable living. Foto: Shutterstock

Tren ini bisa bantu kamu untuk lebih bijak dalam mengatur keuanganmu. Dengan membatasi pembelian, kamu bisa fokus pada kebutuhan utama. Uang yang biasanya habis untuk belanja impulsif bisa dialihkan ke tabungan atau investasi.