Allah Subhanahu Wa Ta'ala Hendak Menguji Manusia dengan Apa? Ini Jawabannya

Allah Swt. adalah Tuhan yang berhak menetapkan apapun kepada manusia, termasuk ujian. Allah subahanahu wa ta’ala hendak menguji manusia dengan memberikan berbagai hal, seperti kesenangan dan kesusahan.

Selain itu, masih ada aneka jenis ujian lain yang diberikan oleh-Nya. Semuanya diberikan untuk menghapus dosa, meningkatkan derajat, dan menguji sikap serta perilaku manusia saat menghadapinya.

Menurut buku Ujian adalah Anugerah, Siti Nurmaya Sofa, S.Kom (2025: 12), setiap manusia yang hidup di dunia pasti akan mengalami ujian karena merupakan sunnatullah, yakni ketetapan Allah Swt atas semua makhluk-Nya.

Allah subhanau wa ta’ala hendak menguji manusia dengan berbagai cara. Berikut di antaranya yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Kesenangan dan kesusahan adalah dua hal yang bertolak belakang. Itulah mengapa, reaksi manusia juga bisa berbeda saat mendapatkan keduanya. Bagaimanapun juga, keduanya masih tergolong ujian dari Allah Swt.

Manusia kerap mengalami godaan untuk berbuat kesalahan sehingga mendapatkan dosa. Meski demikian, manusia juga diberi akal untuk mengahadapinya. Sekalipun kesalahan tersebut dilakukan olehnya, pintu taubat masih terbuka lebar bagi manusia.

Setiap manusia mempunyai hal yang dicintai, baik itu berupa benda mati atau makhluk hidup termasuk manusia lainnya. Terkadang, hal-hal tersebut bisa diambil oleh Allah Swt. sebagai bentuk ujian bagi manusia.

Berbagai perasaan negatif bisa dialami manusia. Misalnya adalah ketakutan, kekurangan, hingga kelaparan. Meskipun tergolong negatif, perasaan-perasaan ini juga merupakan bentuk ujian Allah Swt. kepada manusia.

Manusia tak luput dari musibah. Musibah ini bisa berupa bencana alam hingga terkena penyakit yang sulit untuk disembuhkan. Tentu manusia perlu menghadapinya dengan bijak agar tidak gagal dalam menghadapinya.

Jadi, Allah subhanau wa ta’ala hendak menguji manusia dengan berbagai cara. Namun tak perlu khawatir berlebihan karena Allah Swt. memberikannya dengan tujuan baik bagi manusia yang mengalaminya. Inilah yang perlu dipahami oleh umat Islam. (LOV)