Aksi Demo Berakhir Ricuh, Tak Terima Tunjangan Anggota DPR Rp 50 Juta/Bulan

5 hours ago 6

Jakarta -

Usai massa buruh membubarkan diri dari aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, sekelompok massa yang berbeda mendatangi lokasi. Massa yang terlihat seperti mahasiswa karena memakai almamater ini datang dengan membawa sejumlah atribut.

Diketahui, para mahasiswa ini datang untuk mempertanyakan kinerja anggota legislatif yang dinilai sangat mengecewakan. Masih belum cukup dengan kinerja yang dirasa kurang, mahasiswa juga merasa geram akan pemberian tunjangan perumahan anggota DPR sebesar Rp 50 juta/bulan.

Meski begitu sekitar pukul 15.30 WIB, aksi demonstrasi mulai ricuh dengan banyaknya mahasiswa yang mulai menyerang barisan polisi. Bahkan gas air mata mulai ditembak untuk mengurai massa, membuat para mahasiswa ini banyak yang bergerak ke Jalan Gerbang Pemuda, depan Stadion Gelora Bung Karno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi demo soal tunjangan DPR, cuma sudah mulai rusuh," kata salah seorang mahasiswa yang sudah bergerak menjauh saat kericuhan mulai pecah.

Hingga pukul 15.40 WIB, gerombolan massa mulai memadati area sekitar GBK. Bahkan sejumlah mobil komando juga sudah bergerak memasuki Jalan Gerbang Pemuda.

"Ini belum berakhir... teman-teman tolong beri jalan untuk yang memerlukan perawatan medis," kata mahasiswa yang sedang berorasi di atas mobil komando yang melintas.

Kemudian hingga pukul 15.50 WIB, massa kembali bergerak dari depan GBK menuju Jalan Gatot Subroto. Namun massa tertahan oleh barisan polisi yang sudah berjaga di persimpangan jalan.

Selain itu sisa-sisa gas air mata masih terasa di sekitar lokasi, membuat mata dan hidung terasa sangat perih. Namun massa tampak masih melakukan perlawanan dengan tembakan kembang api dan bambu panjang. Tak jarang massa juga menimpuki barisan polisi dengan batu.

Hingga akhirnya pihak polisi mulai mendorong massa sekitar pukul 15.58 menggunakan water canon dan petugas lengkap dengan atribut anti huru hara.

(igo/fdl)

Read Entire Article