Tokopedia akan melakukan penyesuaian biaya layanan yang dibebankan kepada para penjual (seller) untuk anggota Seller Power Merchant dan Power Merchant PRO.
Kebijakan ini berlaku efektif mulai 16 September 2024, dengan biaya layanan mulai dari 1 persen hingga 10 persen sesuai kategori produk terjual.
Salah satu seller anggota Power Merchant yaitu Fadlli Robbi mengaku keberatan dengan adanya kebijakan terbaru ini. Menurutnya, kebijakan ini merugikan dirinya sebagai penjual hewan di Tokopedia.
"Berkaitan dengan kenaikan jelas merugikan saya, tiap tahun potongan besar karena yang dijual hewan yang harganya tidak kecil," ujarnya kepada kumparan, Rabu (4/9).
Fadlli menceritakan, kebijakan yang sebelumnya biaya potongan bisa mencapai Rp 60.000 untuk DP saja. Sementara untuk full payment buat pembeli yang mau pake fitur paylater bisa mencapai Rp 120.000.
"Kebayang kalo 10 persen kebayang potongannya, bisa Rp 200.000 sampai Rp 300.000. Saya mau jual berapa ke konsumen," ujarnya.
Meski demikian, Fadlli telah berupaya untuk meminimalisir dampak dari kebijakan biaya layanan tersebut ke bisnisnya.
"Nah yang paling kerasa itu skema pembayaran DP di aplikasi itu yang paling ngebantu motong biar lebih kecil. Dan yang paling enak dari APK ke WA," kata Fadlli.
Adapun perubahan berlaku untuk Seller Power Merchant dan Power Merchant PRO dengan penyesuaian biaya layanan mulai dari 1 persen hingga 10 persen sesuai kategori produk terjual.
Berikut ini rincian besaran biaya layanan yang dibebankan kepada penjual mulai 16 September 2024:
Elektronik: 1 persen hingga 10 persen
Fashion: 4,25 persen hingga 10 persen
FMCG: 4,25 persen hingga 10 persen
Gaya Hidup: 4,25 persen hingga 10 persen
Lainnya: 1 persen hingga 10 persen
Biaya layanan dihitung berdasarkan harga per produk dikurangi diskon dari penjual. Biaya pengiriman dan diskon platform tidak termasuk ke dalam perhitungan biaya layanan.
Biaya layanan = (harga per produk - diskon penjual). Persentase biaya layanan berdasarkan kategori produk.