Sri Mulyani-Sinta Wahid Hadiri Dialog Lintas Agama Bareng Paus di Istiqlal

1 week ago 1

Jakarta -

Paus Fransiskus hari ini dijadwalkan menghadiri dialog lintas agama di Masjid Istiqlal. Sejumlah pejabat dan tokoh agama telah hadir di lokasi.

Pantauan detikcom, Kamis (5/9/2024), para tokoh yang hadir mulai dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, Menkominfo Budi Arie Setiadi, serta Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla juga terpantau telah tiba di lokasi.

Selain para pejabat, tampak juga sejumlah tokoh agama hadir di Masjid Istiqlal. Beberapa di antaranya Sinta Nuriyah Wahid. Mantan Ibu Negara itu hadir bersama putrinya, Yenyy Wahid.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu cendikiawan muslim sekaligus mantan Menteri Agama, Quraish Shihab juga telah tiba di Masjid Istiqlal. Uskup Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo dan Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar pun nampak berada di lokasi.

Agenda di Istiqlal hari ini merupakan hari ketiga Paus Fransiskus tinggal di Indonesia. Dia tiba di Tanah Air sejak Selasa (3/9) dan memilih bermalam di Kedubes Vatikan, Jakarta Pusat.

Selama lawatannya di Indonesia, Paus Fransiskus telah bertemu dengan Presiden Jokowi dan pejabat Indonesia di Istana Negara pada Rabu (4/9). Di hari yang sama dia juga telah menggelar pertemuan dengan pengurus gereja katolik Indonesia di Gereja Katedral.

Paus Fransiskus merupakan tokoh yang konsisten menyuarakan perdamaian dan solidaritas. Dalam pidatonya di Istana Negara pada Rabu (4/9), Paus Fransiskus berulang kali menekankan pentingnya memupuk persatuan di tengah kondisi dunia yang rentan terhadap konflik.

"Kerukunan di dalam perbedaan dicapai ketika perspektif-perspektif tertentu mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan bersama dari semua orang dan ketika seluruh kelompok suku dan agama bertindak dalam semangat persaudaraan," ujar Paus Fransiskus dalam bahasa Italia yang diterjemahkan oleh penerjemah sebagaimana ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (4/9).

Paus Fransiskus mengatakan kesadaran untuk berpartisipasi dalam sejarah merupakan hal penting. Dia juga membahas soal kemajemukan dalam kehidupan masyarakat.

"Keseimbangan yang bijaksana namun rentan ini antara kemajemukan budaya yang besar dan ideologi-ideologi yang berbeda dan cita-cita yang mempererat persatuan harus dibela terus-menerus dari berbagai ketimpangan," ucapnya.

Paus Fransiskus mengatakan solidaritas dan kerukunan merupakan dasar menghadirkan perdamaian. Rasa saling mengasihi di antar sesama juga diyakini Paus Fransiskus bisa menghilangkan prasangka buruk antarumat manusia.

"Solidaritas dan upaya mencapai perdamaian baik di dalam masyarakat maupun dengan bangsa-bangsa lain untuk memperkuat kerukunan yang damai dan berbuah yang menjamin perdamaian dan menyatukan upaya menghapus ketimpangan dan penderitaan di berbagai wilayah negara, gereja Katolik berkeinginan untuk meningkatkan dialog antaragama. Dengan cara ini, prasangka dapat dihapus dan suasana saling menghargai dan saling percaya dapat tumbuh," ujarnya.

(ygs/zap)

Read Entire Article