Sebuah rumah yang dijadikan ruko 3 lantai di Jalan Sampora, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, ambruk pada Selasa sore (6/8).
Pantauan kumparan, yang tersisa dari bangunan itu tinggal puing. Bongkahan tembok, batu bata, genting, menumpuk hingga setinggi dua meter.
Reruntuhan yang bercecer ke jalan dibersihkan warga bersama petugas BPBD dengan bantuan mobil buldozer.
Warga setempat, Somantri (49 tahun), menyaksikan runtuhnya rumah tersebut. Ia mengatakan insiden terjadi pada sekitar pukul 16.00 WIB, dimulai dari robohnya dinding bangunan bagian samping.
“Pas tadi habis ashar, lah, setengah 4, temboknya sudah mulai runtuh, tembok yang pinggir,” katanya saat ditemui kumparan di lokasi, Selasa (6/8).
“Temboknya sudah pada mengelupas,” imbuh dia.
Somantri juga mengatakan tanda-tanda robohnya rumah telah disadari sang pemilik yakni keluarga Dadang, sejak sehari sebelum kejadian. Hanya saja, mereka tak menyangka akan terjadi musibah tersebut.
Adapun soal penyebabnya, warga menduga fondasi konstruksi rumah tiga lantai itulah yang rapuh. Sebab, lantai satunya merupakan bangunan tua.
“Ini kan tiga lantai, ini bangunan yang bawahnya bangunan lama. Mungkin kurang kuat cakar ayamnya padahal enggak ada hujan, enggak ada gempa. Bawahnya, pas tiang tengahnya, patah langsung, si temboknya belah,” jelas Somantri.
Hal serupa disampaikan juga oleh Sekretaris Camat Sukamenak, Deris Krisdewanto. Dia menambahkan bahwa total yang terdampak mencapai tiga sampai empat bangunan.
“Sebelah kiri bisa dilihat, ada tiga sampai empat. Nah ini mungkin yang satu rumah ini (sebelah kanan) kemungkinan akan dirobohkan karena sudah miring,” ucap dia.
Meski belum mencatat total warga yang terdampak secara pasti, dia memastikan tak ada korban jiwa atau luka akibat insiden ini. Kerugian yang diderita oleh warga terdampak pun masih belum dapat ditaksir.
“Jadi cuma ada dua (keluarga) di situ. Cuma yang satu ini belum ya, belum berkeluarga,” katanya.
“Kalau masalah kerugian kita belum,” ujar dia.