Jakarta -
PT Astra Agro Lestari Tbk mengungkap produksi crude palm oil (CPO) perusahaan tengah mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan dengan perubahan cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini.
Vice President Investor Relations & Public Affairs at Astra Agro Lestari Fenny Sofyan memaparkan produksi CPO perusahaan telah mengalami penurunan 18,1% dalam tujuh bulan pada 2024. Penurunan itu dibandingkan pada tujuh bulan di 2023.
Penurunan itu disebabkan dengan cuaca ekstrem yang sulit diprediksi pada beberapa tahun belakangan. Pada 2019, telah terjadi El Nino parah, sehingga mempengaruhi produksi dalam dua tahun pasca El Nino terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tumbuhan itu panasnya (El Nino) hari ini itu mempengaruhi produksi 2 tahun mendatang. Itu kaya berlahan-lahan itu berpangaruh dua tahun mendatang setelah El Nino," ungkap dia dalam Media Day, di Menara Astra, Rabu (18/9/2024).
Selain itu, penurunan CPO juga seiring dengan menurunnya produksi tandan buah segar atau TBS (Fresh Fruit Bunch) sebagai bahan baku CPO. Penurunannya 18,19% dibandingkan pada tahun 2023.
Fenny mengungkap dalam dua tahun terakhir cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia tidak pasti. Seperti tahun lalu pihaknya telah mengantisipasi adanya El Nino, ternyata tidak begitu panas ekstrem dan masih hujan.
"Hari ini panas banget, padahal potensinya La Nina. Kapan La Nina? Katanya akan hadir pada semester II, tetapi ini sudah mau akhir tahun dan ini masih panas. El Nino tahun lalu itu juga mempengaruhi produksi cukup tinggi di tahun ini," terangnya.
(ada/rrd)