Prajurit Marinir Gugur Usai Gagal Mendarat saat Terjun Payung di Teluk Jakarta

2 weeks ago 6
Prajurit Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Korps Marinir TNI AL melakukan Terjun Tempur Latihan CARAT bersama Prajurit Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Korps Marinir TNI AL di Puslatpur Marinir 5 Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu (18/12/2022). Foto: Budi Candra Setya/ANTARA FOTO

Prajurit Detasemen Intai Para Amfibi 1, Praka Mar Zaenal Mutaqim, gugur usai melaksanakan terjun payung dalam rangkaian perayaan HUT ke-80 TNI. Praka Zaenal gagal mendarat dalam aksi terjun payung itu.

Kadispenal, Laksma Tunggul, mengatakan peristiwa itu terjadi saat Praka Zaenal melakukan penerjunan Rubber Duck Operations (RDO) di Teluk Jakarta pada Kamis (2/10).

"Dengan penuh rasa duka cita sedalam-dalamnya, TNI Angkatan Laut menyampaikan bahwa salah satu prajurit terbaik kami yaitu Praka Mar Zaenal Mutaqim, Personel Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Den Ipam 1) Marinir telah gugur dalam tugas," kata Tunggul dalam keterangannya, Minggu (5/10).

Dalam penerjunan tersebut, Tunggul menjelaskan, parasut Praka Zaenal tetap mengembang hingga membuatnya mendarat di air.

"Praka Mar Zaenal Mutaqim mengalami kecelakaan di udara saat Processing Opening Parachute. Parasut tetap mengembang hingga mendarat di air," jelas Tunggul.

Sesaat setelah kejadian, tim pengamanan langsung melakukan evakuasi terhadap Praka Zaenal. Dia langsung dibawa menuju posko kesehatan Kolinlamil.

"Selanjutnya, Praka Mar Zaenal Mutaqim dievakuasi menuju RSPAD Gatot Subroto untuk menjalani penanganan intensif, dan kondisi yang bersangkutan dalam keadaan sadar," beber dia.

Pertunjukkan atrasi kapal dalam acara Sailing Pass TNI AL Tahun 2025 di Lautan Jakarta, Kamis (2/10/2025). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden

Praka Zaenal lalu mendapatkan perawatan intensif selama 2 hari. Namun, takdir berkata lain, Praka Zaenal dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (4/10) di RSPAD Gatot Subroto.

"Jenazah dimakamkan dengan Upacara Militer di kampung halamannya yaitu Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah," ujar Tunggul.

Tunggul menyatakan pihaknya merasa kehilangan dengan insiden gugurnya Praka Zaenal. Sebagai bentuk penghargaan, Praka Zaenal diusulkan untuk mendapat kenaikan pangkat luar biasa.

"Sebagai bentuk penghormatan, TNI AL akan mengusulkan penghargaan berupa Kenaikan Pangkat Luar Biasa kepada Almarhum atas jasa-jasanya saat bertugas," ucap Tunggul.

"Kami mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar almarhum mendapatkan tempat terbaik serta husnul khotimah, dan semoga insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi TNI AL untuk selalu mengutamakan keselamatan dalam setiap operasi dan latihan," lanjutnya.

Read Entire Article