Massa Aksi melakukan long march di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (24/9/2025).
Dalam aksi Hari Tani Nasional ke-65 ini para petani menuntut pelaksanaan reforma agraria dengan 6 tuntutan.
Aksi Hari Tani perdana di era kepemimpinan Prabowo ini mereka memiliki harapan besar, sebab reforma agraria sejati sesungguhnya telah tercantum sebagai salah satu agenda prioritas dalam Asta Cita.
Data dari Badan Pertanahan Nasional menunjukkan rasio gini penguasaan tanah berada di angka 0,58 dan jumlah petani gurem yang terus meningkat menandakan ketimpangan yang serius.
Serikat Petani Indonesia (SPI) terlibat dalam konflik agraria yang melibatkan 118.792 kepala keluarga dengan luasan 537.062 hektare, tersebar di berbagai wilayah.
Reforma agraria sejati merupakan agenda keadilan sosial sekaligus menjadi strategi ekonomi makro yang krusial. Dengan distribusi tanah yang adil dan produktif, basis produksi pangan nasional akan semakin kuat sehingga memperluas penerimaan negara dari sektor riil desa.
Secara moneter kemandirian pangan hasil reforma agraria akan menekan ketergantungan impor dan memperkuat cadangan devisa, menjaga stabilitas rupiah dan inflasi. Dengan itu reforma agraria menjadi penyangga kekuatan fiskal dan moneter negara, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.