Pansus Angket Haji DPR RI melakukan inspeksi mendadak ke Gedung Sistem komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag RI, Rabu (4/9).
Pansus ingin meminta klarifikasi tentang bagaimana Siskohat mengatur siapa saja yang berangkat dalam 1 kali periode haji.
Sebab dalam rapat sebelumnya, Pansus telah menemukan 3.500 jemaah haji khusus yang langsung berangkat tanpa melalui masa tunggu yang seharusnya.
Kepala Subdirektorat Data dan Sistem Informasi Haji, Hasan Affandi pun langsung dicecar oleh anggota pansus untuk meminta keterangan siapa yang mengatur keberangkatan 3.500 jemaah mencurigakan itu.
“Kenapa 3.500 itu kemudian bisa masuk (daftar keberangkatan haji khusus) itu menurut saya, kami (Siskohat) tidak punya kewenangan,” kata Hasan.
Hasan lalu menjelaskan bahwa ia memang menerima daftar nama keberangkatan 3.500 jemaah haji khusus untuk kemudian ia input di Siskohat. Daftar nama itu ia terima dari Subdit Haji Khusus Kemenag.
Daftar nama ini, diberikan dari Subdit Haji Khusus Kemenag kepada Hasan dalam bentuk surat edaran.
“Kami menerima daftar nama jemaah optimal tersebut itu dari Subdit Haji Khusus,” lanjutnya.
Anggota Pansus Haji dari PDIP, Arteria Dahlan pun melihat bahwa ada cacat prosedur dalam penginputan ini.
“Artinya ada yang menampung iya kan, regulasinya bermasalah itu kalau ada yang menampung gini kan, sudah disiapkan buat peraturan jahat, pakai undang-undang ini,” cecar Arteria.
Pansus pun meminta agar Subdit Haji Khusus dihadirkan di Kantor Siskohat yang masih berada di dalam kompleks perkantoran Kementerian Agama. Namun Kasubdit Haji Khusus sedang tidak berada di lokasi.
Setelah melakukan sidak, dugaan Pansus bahwa ada gratifikasi dalam proses penginputan jemaah semakin menguat.
“Soal haji khusus itu patut diduga ada gratifikasi atau penyimpangan keuangan di situ,” kata anggota pansus Marwan Jafar kepada wartawan saat menjabarkan temuan pansus sementara ini.
Bahkan pansus tidak menutup kemungkinan pejabat tinggi ikut terlibat dalam keberangkatan jemaah tanpa waktu tunggu ini.
“Nah ini pernyataan yang begini-begini ini banyak sekali dan pengakuan travel udah ada dan itu tangan-tangan tertentu itu siapa, ya kita bisa tebak kalau di atasnya berarti direktur, atasnya lagi berarti Sekjen, atasnya lagi berarti menteri,” tuturnya.