Motif hingga Sosok 4 Tersangka Baru Kasus Pembunuhan Brigadir Esco

19 hours ago 6
Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat merilis kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely. Foto: Dok. Istimewa

Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat resmi mengungkap kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely, anggota intel Polsek Sekotong. Mayat Esco ditemukan di kebun belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, pada 24 Agustus 2025, dalam kondisi sudah membusuk dengan leher terikat tali.

Awalnya, kematian korban diduga akibat gantung diri, namun hasil autopsi menunjukkan adanya tanda-tanda penganiayaan.

Penyidik menetapkan istri korban, Briptu Rizka Sintiyani, sebagai tersangka utama. Polisi juga menjerat empat tersangka lain yang merupakan keluarga dan tetangga Rizka.

Wakapolres Lombok Barat, Kompol Kadek Metria, mengungkap motif pembunuhan dipicu perselisihan ekonomi, menepis isu perselingkuhan. Proses penyidikan masih terus dilakukan untuk mendalami peran masing-masing tersangka. Berikut rangkumannya.

Empat Tersangka Baru Ditetapkan dalam Kasus Pembunuhan Brigadir Esco di Lombok

Polres Lombok Barat menetapkan empat tersangka baru dalam kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely. Penetapan ini dilakukan usai gelar perkara di Polres Lombok Barat pada Rabu (15/10), sehingga total tersangka kini menjadi lima orang.

“Untuk gelar perkara telah selesai kita laksanakan, hasilnya telah ditetapkan empat tersangka baru,” kata Kepala Seksi Humas Polres Lombok Barat, Iptu Amiruddin.

Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat merilis kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely. Foto: Dok. Istimewa

Polisi belum mengungkap identitas maupun peran keempat tersangka tambahan tersebut. Informasi terkait motif dan detail keterlibatan mereka akan disampaikan kemudian oleh penyidik.

Sebelumnya, Polres Lombok Barat telah menetapkan Briptu Rizka Sintiyani, istri almarhum, sebagai tersangka. Brigadir Esco ditemukan tewas di kebun belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, pada 24 Agustus lalu. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, menyebut ada dugaan penganiayaan yang mengakibatkan kematian korban.

Pembunuhan Brigadir Esco: Awalnya Diduga Gantung Diri, Ternyata Ada Penganiayaan

Brigadir Esco Faska Rely ditemukan tewas mengenaskan di kebun belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, pada 24 Agustus 2025. Jenazah pertama kali ditemukan oleh Amaq Siun dalam kondisi membusuk dengan leher terikat tali di bawah pohon.

Rekonstruksi pembunuhan Brigdir Esco di Lombok Barat. Foto: kumparan

Awalnya kematian Esco diduga akibat gantung diri, tetapi hasil autopsi menunjukkan adanya tanda-tanda penganiayaan.

“Ada dugaan kekerasan di sana, penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia. Ada dugaan itu,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat.

Polres Lombok Barat Tetapkan 4 Tersangka Baru Kasus Kematian Brigadir Esco

Polres Lombok Barat menjerat empat tersangka baru dalam kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely. Keempat tersangka merupakan keluarga dan tetangga dari istri korban, Briptu Rizka Sintiyani. Mereka terdiri dari Saihun, paman Briptu Rizka; Pauzi, tetangga; Dani, adik tiri; dan Nuraini, bibi Briptu Rizka sekaligus istri Saihun.

Read Entire Article