“Ya lagi jalan, sudah tanda tangan itu (MoU),” ungkap Luhut ketika ditemui usai IISF 2024 di Jakarta Convention Center di Jakarta pada Kamis (5/9).
Untuk besaran listrik yang di ekspor saat ini adalah 2 GW. Listrik tersebut berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dibangun di Batam, Kepulauan Riau. Listrik yang diekspor juga masuk dalam kategori listrik hijau.
“Itu kan tadi dibilang 2, pertama 2 gigawatt ya. Nanti bisa aja berkembang, bisa, nanti tambah. Kita lihat lah, itu yang paling baik,” ujar Luhut.
Untuk nilai investasi pada ekspor ini, Luhut menyebut jumlahnya mencapai USD 10 miliar. Walau begitu Luhut tetap memprioritaskan kebutuhan listrik untuk memasok masyarakat di dalam negeri.
“Kita harus juga liat kebutuhan dalam negeri kan. Jangan semua kita ekspor, nanti kita nggak punya,” kata Luhut.