Lebih dari 10 Juta Orang di RI Berebut Cari Kerja Tiap Tahun!

Jakarta -

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat sebanyak 10,7 juta orang mencari kerja di Indonesia setiap tahunnya. Angka ini tidak termasuk dengan para pekerja yang dengan keinginannya sendiri untuk mengundurkan diri, atau pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) dan disumbang dari beragam latar belakang pendidikan.

Kepala Pusat Pasar Kerja Kemnaker, Surya Lukita Warman, mengatakan kondisi pasar kerja yang ada saat ini tidak berubah dari dulu hingga sekarang. Ia bilang, tantangannya bahkan tidak berubah sejak belasan tahun lalu.

"Pertumbuhan tenaga kerja di negara kita ini cukup besar, jadi tiap tahun itu 3,5 juta lulusan dari pendidikan baik itu dari SMK, SMA, universitas 3,5 juta orang masuk ke pasar kerja. Ini yang harus dicarikan pekerjaan," ujar Surya dalam acara media briefing di Gedung KarirHub, Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Lebih lanjut dia menjelaskan, angka pengangguran di Indonesia masih tinggi meskipun secara persentasenya terendah sejak era reformasi yakni sebesar 4,8%. Namun jika dielaborasi berdasarkan angka konkretnya, ada sebanyak 7,2 juta orang Indonesia yang menganggur.

"Coba kalau dibayangkan, 3,5 juta (orang) masuk ke pasar kerja sebagai angkatan kerja baru, yang menganggur 7,2 juta (orang). Itu sendiri kalau diakumulasi sudah 10 juta (orang) lebih. Ada 10,7 juta orang yang membutuhkan pekerjaan," lanjutnya.

Surya juga membeberkan, 10,7 juta orang yang butuh pekerjaan tiap tahunnya itu bahkan belum termasuk para pekerja yang mengundurkan diri dari pekerjaannya atau yang terdampak PHK.

"Makanya ini 10 juta (orang) itu di luar yang PHK. Ada lagi yang pekerja-pekerja yang ter-PHK, ada juga pekerja-pekerja yang mengundurkan diri dan mencari pekerjaan lagi. Tapi yang basisnya sudah 10 juta (orang) tiap tahun yang harus di-open-in," katanya.

Tonton juga video "Kementerian P2MI Lirik 400 Ribu Loker di Jerman: Pasar yang Menjanjikan" di sini:

(eds/eds)