Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan capaiannya menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia di akhir jabatannya. Dia mengeklaim, keduanya menurun drastis.
Jokowi menyebutkan indikator kesejahteraan masyarakat meningkat signifikan jelang akhir masa jabatannya. Hal ini terlihat dari tingkat pengangguran turun menjadi 4,8 persen di tahun 2024 dan tingkat kemiskinan turun tajam menjadi 9,03 persen di tahun 2024.
"Angka kemiskinan ekstrem juga turun signifikan menjadi 0,83 persen di tahun 2024," katanya dalam Pembacaan Nota Keuangan 2025 di DPR RI, Jumat (16/8).
Jokowi juga menambahkan, pemerintahannya sudah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul melalui sederet bantuan di bidang pendidikan. Pertama, program Indonesia Pintar untuk pendidikan sekitar 20 juta siswa per tahun.
Kemudian, program KIP Kuliah dan Bidik Misi untuk pendidikan 1,5 juta mahasiswa. Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk pendidikan sekitar 45 ribu mahasiswa.
"Kita juga bekerja keras untuk membangun SDM yang unggul, berdaya saing, produktif, dan inovatif melalui reformasi pendidikan, transformasi sistem kesehatan, serta penguatan jaring pengaman sosial," jelasnya.
Cek Fakta Angka Pengangguran
Data angka pengangguran yang disampaikan Jokowi sama dengan data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS). BPS mencatat pengangguran RI turun menjadi 7,20 juta orang per Februari 2024 atau setara dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,82 persen.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, jumlah orang yang menganggur ini tercatat lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebanyak 7,99 juta orang.
"Pada Februari 2024 terdapat 7,20 juta pengangguran, atau setara dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,82 persen," kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (6/5).
Amalia mengungkapkan, penurunan tingkat pengangguran terbuka ini terjadi baik pada penduduk laki-laki maupun perempuan. Berdasarkan data BPS, pada Februari 2024 TPT perempuan sebesar 4,60 persen dan laki-laki 4,96 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan Februari 2023 yakni TPT perempuan sebesar 4,86 persen, serta laki-laki 5,83 persen.
"Penurunan tingkat pengangguran terbuka ini konsisten terjadi baik pada penduduk laki-laki maupun perempuan, dan juga di wilayah perkotaan maupun pedesaan seluruhnya sudah lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi atau di bulan Februari 2020," ungkapnya.
Cek Fakta Angka Kemiskinan