Jakarta -
Ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia di usia ke-64 tahun. Faisal Basri mengembuskan nafas terakhirnya saat dirawat di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan akibat serangan jantung.
Ramdan Malik, adik mendiang bercerita kegiatan Faisal Basri sebelum jatuh sakit. Menurutnya Faisal Basri sempat menghadiri undangan para petani di Dairi, Sumatera Utara pada Rabu pekan lalu.
"Abang itu diundang sama petani Dairi dari Sumatera Utara, terakhir kegiatannya itu, Rabu pekan lalu. Terus cerita abang sendiri ketika saya besuk hari Senin itu, naik mobil tidak ber-AC, jadi buka jendela selama 6 jam perjalanan Medan-Dairi itu. Terus saya tanya, makan duren. Ada festival duren, Dan. Banyak makannya kan," katanya di rumah duka di Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepulang dari acara tersebut kondisi kesehatan Faisal menurun, namun awalnya ia enggan berobat ke dokter. Hari Senin, kondisinya terus menurun hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit.
"Terus dia hari Senin keringat dingin, mukanya agak lain. Lalu dirayulah sama Nabila, putri satu-satunya yang di tengah, anaknya 3. Nabila bilang, ayo ayah ke dokter, baru mau ke dokter. Kita bawa ke rumah sakit Mayapada, Kuningan. Lalu ada dokter jantung deteksi ada kemungkinan jantung. Jadi mau dikateter," ungkapnya.
Hanya saja kondisi gula darah dan ginjal Faisal Basri belum stabil sehingga masuk ruang ICU terlebih dahulu. Ramdan menyebut kondisi Faisal Basri sebenarnya sempat membaik pada Rabu malam, namun kesehatannya turun lagi dan masuk masa kritis hingga akhirnya meninggal dunia.
"Hari ini sebenarnya semalam sudah baik, udah mulai stabil, hari ini rencana kateter, setengah delapan. Saya udah siap untuk ke sana. Tapi ternyata subuh tadi sudah tidak ada. Sempat sekitar 2 jam masa emergency-nya. Sempat kateter, dipasang ring satu tapi tidak menyelamatkan," bebernya.
Rumah duka Faisal Basri di Kawasan Jakarta Selatan pada pagi hari mulai didatangi pelayat. Tampak hadir ekonom senior Indef, Tauhid Ahmad hingga Pemerhati Kebijakan Publik, Agus Pambagio.
"Putri beliau ngontak ke kantor, dan baru memberitahukan ke saya dan beberapa teman ya, kami dapatkan informasi beliau kena serangan jantung dua hari lalu, dan sempat dirawat di rumah sakit, tapi mungkin Allah berkehendak lain," imbuh Tauhid.
Tauhid menyebut Faisal Basri memang mengidap sakit jantung dan diabetes. Oleh karena itu, dia rutin membawa obat-obatan ke kantor.
"Memang beliau sudah punya masalah dengan jantungnya dan juga diabetes. Jadi walaupun ke kantor tak lupa untuk bawa obat dan sebagainya dan menjaga betul untuk makanan," imbuhnya.
Tauhid mengenang Faisal Basri sebagai sosok yang senang berdiskusi. Faisal Basri juga merangkul dan terbuka kepada kolega, termasuk para juniornya.
Adapun sejumlah karangan bunga ucapan duka tampak berjejer di rumah duka Faisal Basri. Karangan bunga dikirim oleh Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid hinggaDeputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Nurul Ichwan.
(ily/das)