Jalan Malioboro akan ditutup total dari kendaraan bermotor dan menjadi pedestrian penuh selama 24 jam bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Yogyakarta ke-269 pada Selasa (7/10) besok. Uji coba ini akan dilaksanakan mulai Selasa (7/10) pukul 00.00 WIB hingga Rabu (8/10) pukul 00.00 WIB.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menjelaskan bahwa uji coba dilakukan untuk mengetahui kondisi kawasan dan arus lalu lintas apabila Malioboro ditetapkan sepenuhnya sebagai kawasan pejalan kaki. Selama masa uji coba, tidak akan ada kegiatan tambahan atau atraksi di kawasan tersebut.
“Kita uji coba mulai nanti malam sampai besok. Tidak ada atraksi. Kita hanya ingin tahu seperti apa kalau sistem lalu lintas kita buat full pedestrian, dan seperti apa masalahnya,” kata Hasto usai peluncuran perluasan pembayaran parkir digital di Bangsal Mataram, Kantor Perwakilan BI DIY, Senin (6/10).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho, mengatakan bahwa pelaksanaan uji coba ini merupakan hasil koordinasi antara Dishub Kota Yogya dan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Dinas Kebudayaan menjadi penanggung jawab utama kegiatan, sementara Dishub bertugas mengatur pengamanan dan arus informasi bagi pengguna jalan.
“Iya, sebenarnya tinggal nanti malam. Koordinasinya di Dinas Kebudayaan karena teritori-nya, tapi kita support untuk penjagaan di ujung utara dan selatan. Yang di sirip-sirip juga kita pasang informasi bahwa akan ada uji coba pedestrian dan sosialisasinya,” ujar Agus.
Penutupan Malioboro ini juga menjadi sarana untuk melihat respons masyarakat terhadap kemungkinan penerapan pedestrianisasi penuh di masa mendatang.
“Nanti malam jam 00.00 sampai besok 00.00 kita akan lihat seperti apa kalau full pedestrian. Pak Wali juga menyampaikan bahwa ini adalah salah satu upaya kita, tanda kutip ‘belanja masalah’. Jadi kita lihat, apa yang terjadi kalau Malioboro benar-benar ditutup total,” jelasnya.
Dishub akan melakukan pemantauan selama uji coba berlangsung. Hasil evaluasi akan menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan lanjutan terkait rekayasa lalu lintas dan skema full pedestrian di kawasan wisata utama Yogyakarta tersebut.
“Masalah nanti ke depan seperti apa, nanti ada evaluasi. Kalau benar-benar full pedestrian, kendaraan bermotor tidak boleh lewat, hanya kendaraan tidak bermotor seperti sepeda,” kata Agus.
Sebagai bagian dari simulasi, Dishub juga membatasi penggunaan kendaraan dinas selama uji coba berlangsung.
“Kami pun, meskipun ada privilege, sudah minta teman-teman untuk nanti malam sampai besok tidak pakai kendaraan bermotor. Supaya kita bisa benar-benar lihat situasi lapangan,” ujarnya.