Jakarta -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membandingkan Istana yang ada di Jakarta dan Bogor dengan yang ada di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Katanya, baru Istana Garuda di IKN saja yang dibangun sendiri oleh bangsa ini.
Istana-istana sebelumnya, seperti Istana Merdeka Jakarta, Istana Negara Jakarta, hingga Istana Bogor merupakan peninggalan Hindia Belanda. Istana-istana itu dihuni dulunya oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Bahkan Jakarta sebagai sebuah kota pun dulunya merupakan peninggalan Hindia Belanda.
Dia memaparkan Istana Negara dihuni oleh Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten, sementara itu Istana Merdeka dihuni oleh Gubernur Jenderal Johan Willem van Landsbarge, dan Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama hampir 10 tahun menjabat sebagai presiden, Jokowi merasa 'bau-bau' kolonial itu masih ada dan membayanginya.
"Saya hanya ingin sampaikan bahwa itu sekali lagi bekas Gubernur Jenderal Belanda dan sudah kita tempati 79 tahun. Bau-baunya kolonial selalu saya rasakan setiap hari, seperti dibayang-bayangi," ungkap Jokowi saat menerima pimpinan daerah se-Indonesia di IKN, Selasa (13/8/2024).
Jokowi bilang saat ini Indonesia mau menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa ini mampu membangun ibu kotanya sendiri. Termasuk juga dengan istananya sebagai simbol baru Indonesia, di Kota Nusantara akan ada Istana Negara dan Istana Garuda.
"Sekali lagi kita ingin menunjukkan kalau kita punya kemampuan untuk bangun ibu kota sesuai keinginan kita, sesuai desain kita," ujar Jokowi.
Namun, membangun ibu kota baru memang perlu waktu panjang. Sejak dibangun pada 2022, mungkin IKN perlu waktu pengembangan selama 10-15 tahun agar menjadi kota yang sempurna.
"Ini memang masih sangat panjang. Kalau bapak ibu lihat, ini baru awal, belum selesai, jangan keliru, ini belum selesai mungkin baru 20%-an," tegas Jokowi.
(hal/fdl)