Tentara dari Batalyon Netzah Yehuda, pasukan paling brutal Israel, sedang beroperasi di Jalur Gaza.
REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Hubungan Lebanon dan Israel kian memanas. Divisi Pasukan Israel yang sebelumnya beroperasi di Jalur Gaza kini telah bergerak menuju utara, perbatasan Lebanon.
Pergerakan pasukan ini diluncurkan setelah selama dua kali berturut-turut Lebanon dihantam sabotease alat komunikasi. Pertama yakni ledakan pager di seluruh wilayah yang menewaskan belasan orang. Kedua yakni ledakan radio genggam yang juga menewaskan setidaknya 20 orang. Hizbullah mengancam akan membalas serangan tersebut.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan 'fase baru' perang sedang dimulai. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengalihkan pasukan, sumber daya, dan energi ke perbatasan utara negara itu dengan Lebanon.
BBC melaporkan divisi ke-98 militer Israel hari ini telah dipindahkan dari Gaza ke wilayah utara Israel. Divisi tersebut telah bertempur hingga baru-baru ini di Jalur Gaza.
Hingga saat ini, ada satu divisi di wilayah utara, divisi ke-36. Dengan pemindahan ini, maka akan meningkatkan jumlah pasukan Israel di sana secara signifikan. Sementara itu, dua divisi tetap difokuskan di Gaza.