Ribuan narapidana di Inggris akan dibebaskan pada Selasa (10/9). Pemerintah setempat menyebut langkah ini diambil untuk mengurangi kepadatan di dalam bui.
Laporan beberapa lembaga populasi napi di Inggris dan Wales mencapai tingkat paling tinggi.
Kebijakan melepaskan tahanan menuai penolakan berbagai kalangan masyarakat. Mereka khawatir napi dibebaskan akan kembali melakukan pelanggaran.
Menanggapi kecemasan itu, Pemerintah Inggris memastikan tidak ada pelaku tindak kekerasan dan KDRT yang dibebaskan.
Dalam wawancara dengan Sky News, Menteri Bisnis Jonathan Reynolds mengatakan jumlah napi yang dilepaskan mencapai 1.700.
"Ini adalah keputusan sulit," ucap Reynolds seperti dikutip dari AFP.
Reynolds menegaskan kepadatan di penjara Inggris sepenuhnya salah dari pemerintahan sebelumnya, di bawah kendali Partai Konservatif.
Dia mengatakan, pemerintah sebelumnya membuat masalah berlarut-larut sampai akhirnya tak bisa mengambil keputusan sebelum pemilu dimulai.
"Dari semua skandal yang kami warisi, saya pikir sistem penjara, sistem peradilan, adalah yang terburuk dari itu semua," kata Reynolds.
Jumlah napi di Inggris membeludak beberapa bulan terakhir. Itu disebabkan hukuman yang diberikan bagi perusuh pada demo anti-imigran di Inggris.
Menurut otoritas penjara di Inggris kapasitas lembaga pemasyarakatan di negara ini sudah mencapai hampir 100 persen.