Fakta-fakta WELV, Virus Baru di China yang Menyebar Lewat Kutu

3 weeks ago 5
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Terkuak Bagaimana Cara Pengemudi Ojek Online Mendapatkan Jutaan Setiap Harinya! Cuma Server Thailand yang Bisa Begini?
3 Racikan Super!! Inilah Kisah Pak Gito Supir Gocar yang Berhasil Merubah Nasibnya
Admin Kim Dari Server Thailand: Jangan Pernah Bosen Main di Mahjong Ways, Besok Pasti Menang, Kami Kasih Garansi! Cek Polanya Disini
Beginilah Nasib Pegawai PPSU Setelah Mendaftar di Server Thailand Main Receh Dapat Jepe Juataan
Cuma Disini Dapat Akun Server Thailand Garansi Tarif Murah, Yang Lebih Mahal? Banyak!
Epic Comeback Mahjong Ways Nekat Pakai Bet Gede Main Di Server Thailand
Main Slot Kakek Zeus Di Server Thailand Modal 30K Maxwin 2 Juta
Paling Viral! Server Thailand Kasih Bocoran Tarif Paling Murah, Ojek Online Kembali Berjaya?
Pola Mahjong Hari Ini ! Main Cuma 1 Menit Profit 5,6 Juta
Slot Vivoslot: Slot Online yang Pernah Berjaya Pada Masanya: Game Roma Apa Kabarnya? Bisa Demo?
Starlight Princess x1000: Cerita Sukses Master Jul yang Menang Ratusan Juta Karena Bermain PG Soft
Bagaimana Rahasia yang Terdapat Pada RTP Game Server Thailand yang Tinggi dan Apakah Akan Memunculkan Menang Paus untuk Keuntungan Maksimal?
Efek Samping Dari Bermain Mahjong Ways Tanpa Menggunakan Pola Gacor Terbaru: Bersiaplah Rungkad Jika Tanpa Pola!
Menggemparkan Admin Server Thailand: 3 Trik Menang Besar di Mahjong Ways yang Diviralkan oleh Bang Boro di Media Sosial
3 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah, Cek Disini Cara Menang Besar di Sugar Rush

Jakarta -

Peneliti di China menemukan virus baru bernama Wetland Virus (WELV) yang menyebar lewat kutu. Virus tersebut bisa menyebar ke manusia dan dikhawatirkan dapat menyebabkan penyakit neurologis yang menyerang otak.

Sejauh ini sudah ada 20 orang di China yang teridentifikasi terinfeksi WELV. Satu orang dilaporkan sempat mengalami koma akibat penyakit ini.

Berikut fakta-fakta WELV, virus baru di China yang menyebar lewat kutu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Asal usul Wetland Virus

Dikutip dari Live Science, laporan The New England Journal of Medicine mencatat Wetland Virus pertama kali terdeteksi pada pasien di rumah sakit Kota Jinzhou, China, di akhir 2019. Penyakit ini terdeteksi pada seorang pria berusia 61 tahun setelah mengunjungi taman di Mongoloa Dalam, China Utara.

Tim peneliti dari Institut Mikrobiologi dan Epidemiologi Beijing mengisolasi virus dari pasien tersebut. Mereka juga mengumpulkan hampir 14.600 kutu dan mengelompokkannya berdasarkan lokasi dan spesies sehingga dapat dianalisis secara berkelompok.

Sekitar 2 persen dari kelompok tersebut dinyatakan positif mengandung materi genetik WELV. Haemaphysalis concinna, spesies kutu tikus paling sering dinyatakan positif WELV.

2. Gejala Wetland Virus

Dengan menggunakan pengujian laboratorium, tim tersebut kemudian mendeteksi virus tersebut pada 17 pasien lain di China yang gejalanya meliputi:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Nyeri otot
  • Kelelahan
  • Nyeri punggung
  • Radang sendi
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Masalah neurologis

Beberapa pasien juga mengalami petekie, yaitu bintik-bintik pada kulit yang disebabkan oleh pendarahan dari kapiler.

Virus Wetland mirip dengan demam berdarah Krimea-Kongo, yaitu virus yang menyebabkan demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, diare, pendarahan pada kulit, dan gagal hati pada kasus yang parah, menurut temuan penelitian tersebut.

"Mendiagnosis virus Wetland dapat menjadi tantangan karena gejalanya biasanya mirip dengan penyakit yang tidak spesifik," kata para peneliti.

3. Satu pasien Wetland Virus alami koma

Satu pasien yang terinfeksi WELV dilaporkan mengalami koma. Pasien tersebut memiliki konsentrasi sel darah putih yang tinggidalam cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakangnya. Untungnya, dengan pengobatan, semua pasien pulih dan dipulangkan setelah 4 hingga 15 hari.

Ketika para peneliti mencoba menyuntikkan virus tersebut ke tikus laboratorium, mereka menemukan bahwa virus tersebut dapat menyebabkan infeksi yang mematikan, yang dapat mencapai banyak organ, termasuk otak. Temuan ini mendukung gagasan bahwa WELV dapat menyebabkan infeksi serius pada sistem saraf.


(kna/kna)

Read Entire Article