Jakarta -
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi buka-bukaan alasan terkait Perum Bulog yang belum mampu menyerap beras banyak ketika panen raya. Bayu menyebut ada sejumlah alasan, pertama terkait kendala kebijakan harga gabah yang bisa dibeli Bulog.
"Ketidakmampuan Bulog menyerap apa alasannya mungkin alasan paling besar pertama harga. HPP (Harga pembelian pemerintah) kita Rp 11.000/kg broken 20%. Kini harga berasnya di penggilingan itu sudah Rp 12.100/kg," kata dia dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (4/9/2024).
Bayu mengatakan jika harganya di penggilingan sudah tinggi, maka Bulog tidak bisa menyerap. Dia menyebut jika dipaksakan untuk membeli, dampaknya akan kepada inflasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kami kejar harganya, justru mendorong inflasi. Nanti beli gabah di penggilingan naik di ritel akan naik, bukan punya Bulog tetapi penggilingan itu sendiri," jelasnya.
Kendala kedua, mutu kadar air dari beras. Karena Bulog sendiri mengemban amanah untuk menjaga kualitas beras untuk masyarakat.
"Sesuai amanah Komisi IV jangan lagi menyalurkan beras jelek. Faktor penentu itu kadar air. (Sebanyak) 95% lebih pengeringan kita dari matahari kalau hujan tidak bisa melalukan pengeringan. Sekedar informasi harga impor kita broken 5% premium sampai di gudang Bulog Rp 10.500," terangnya.
Sampai saat ini penyerapan Bulog terkait beras dari petani dalam negeri telah mencapai 833.872 ton. Bayu menargetkan akan menyerap beras dalam negeri lagi sebanyak 200 ribu ton.
Pernyataan ini menjawab pertanyaan dari Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Slamet yang mempertanyakan kenapa Bulog tidak bisa menyerap beras banyak saat panen raya.
"Terkait Bulog tadi meyakini tidak akan mampu menyerap nanti pas puncak panen kita. Kendala yang paling utama apa, siapa tahu kita harus yakin di pemerintahan baru seluruh kendala yang dialami Bulog. Kita sampaikan, yakin pemerintah baru concern urus pangan mudah-mudahan kendala itu bisa menjadi prioritas menyangkut nasib petani kita," jelas dia.
(ada/kil)