Klaim ini didapat perusahan berdasarkan pengukuran atau pengetesan menggunakan metode salah satunya WMTC atau World Motorcycle Test Cycle.
Mengacu laman resmi JAMA, WMTC tidak hanya menghitung gas buang, tetapi juga konsumsi bahan bakar dari hasil yang diperoleh dalam pengujian gas buang.
Pengukuran efisiensi bahan bakar dalam mode WMTC pada suhu 25 derajat celsius, menggunakan tekanan ban yang telah ditentukan oleh masing-masing pabrikan.
Dijelaskan bahwa pengukuran WMTC ditetapkan sebagai standar internasional, yang menggambarkan kondisi berkendara sebenarnya. Dalam hal ini di Jepang.
Semula pengujiannya dilakukan saat motor berjalan konstan 60 km/jam di jalan datar. Namun kini dikembangkan dengan berbagai pola mengemudi seperti memulai akselerasi, mempercepat, hingga berhenti saat mengemudi, sehingga lebih mirip dengan penggunaan secara nyata.
AHM juga merilis angka konsumsi BBM produk tertentu dengan metode ECE-R40 yang dilakukan secara internal. Metode ini umum dilakukan dengan parameter yang telah ditentukan di laboratorium, mencakup suhu, temperatur bahan bakar, hingga teknis membuka-menutup gas.
Uji ECE-R40 sejatinya mengukur hasil emisi gas buang. Namun dari situ juga bisa didapatkan hasil perhitungan konsumsi bahan bakar melalui unsur karbon yang dihasilkan.
Oleh karena itu, hasil yang telah diukur sebenarnya kurang merepresentasi kondisi di jalan sebenarnya. Namun, AHM juga menguji produknya dengan mengkombinasikan kerja Idling Stop System (ISS), untuk mengoptimalkan efisiensi.
Berikut produk motor Honda yang dipasarkan AHM dengan klaim konsumsi bensinnya. Kami urutkan dari yang paling irit dulu: