Jakarta -
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumenep terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BPS Jatim, pada tahun pertama kepemimpinan Bupati Sumenep Achmad Fauzi di tahun 2021, ekonomi Sumenep tumbuh 2,61% year on year (YoY) dibanding dibanding tahun sebelumnya.
Pertumbuhan yang cukup signifikan juga terjadi pada tahun 2022 yakni mencapai 3,11 persen. Loncatan pertumbuhan ekonomi terjadi pada tahun 2023, yakni sebesar 5,35 persen pada year on year (yoy).
Peningkatan ekonomi ini salah satunya tak lepas dari menggeliatnya potensi wisata di Kabupaten Sumenep. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan jumlah turis tiap tahunnya ke Sumenep.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"2021 itu tingkat kunjungannya di angka 246 ribu. 2022 ada 1 juta sekian, 2023 ada 1,396 juta kunjungan. Itu salah satu dasar kita bekerja sama dengan detikTravel. Kaitannya ingin terus menaikkan kunjungan wisata," ujar Fauzi, Sabtu (14/9/2024).
"Karena setiap tren positif kunjungan akan menimbulkan multi aspek. Misalnya pertumbuhan ekonomi kita 2021 di angka 2,6, 2022 di angka 3,11, lalu di tahun 2023 di angka 5,35 di atas nasional dan Jawa Timur," kata dia.
Hadirkan Pelatihan untuk Geliatkan Sektor Pariwisata & Ekonomi
Kabupaten Sumenep memang menyimpan begitu banyak potensi wisata. Ada Gili Iyang hingga spot budaya yang perlu diekspos untuk meningkatkan perekonomian. Dalam kegiatan kepariwisataan, Pemerintah Kabupaten Sumenep pun mengundang anak muda untuk belajar foto bersama tim detikcom.
"Ini salah satu cara sederhana kita untuk anak-anak muda, agar wisata Sumenep dikenal masyarakat luas. Nanti akan dilatih dengan cara mudah membidik foto yang baik," beber Fauzi.
Pria yang akrab disapa Cak Fauzi ini mengungkapkan tim detikcom bersama traveler akan berkeliling di Kabupaten Sumenep. Setelah coaching clinic, para anak muda akan belajar mengambil foto di keraton dan desa penghasil keris.
"Kegiatan semuanya di daratan karena anginnya sedang ganas. Itulah kerja sama kami. Harapannya kunjungan wisata yang menunjukkan tren yang positif akan terus berlanjut," ungkap dia.
Fauzi menyebut terdapat spending money ketika traveler berkunjung ke Sumenep. Untuk itu, ia berharap kegiatan coaching clinic ini dapat ikut memicu adanya kegiatan lanjutan.
"Kita akan melatih anak-anak muda di sini dan membuat destinasi wisata di Sumenep semakin viral. Ini bentuk pengabdian. Jadi bukan hanya kami yang mendedikasikan pengabdian kepada negara," ungkap Fauzi.
"Kami ingin melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk aktivitas apapun. Kita harap tahun ini akan naik lagi. Itu akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi," imbuh dia.
Lebih lanjut, Fauzi mengungkapkan hadirnya kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi promosi bagi pariwisata Sumenep sehingga dapat lebih dikenal masyarakat luas, bahkan hingga dunia.
"Kami ingin branding wisata tidak hanya regional Jawa Timur tapi juga internasional. Sehingga Sumenep bisa dikunjungi turis asing dan kita ingin terus menggaungkan wisata terbaik kita," ucapnya.
Fauzi menyadari tujuan tersebut memang tidak bisa terjadi dengan cepat atau instan. Menurutnya, diperlukan upaya bersama dan keberlanjutan dalam membangun daerah.
"Ada tahapan. Karena setelah semua sektor digerakkan, terutama pariwisata, nanti akan mengurangi angka kemiskinan. PAD tumbuh, karena kini UMKM Sumenep naik menjadi nomor 4 di Jatim," pungkas dia.
(ncm/ega)