Cadewas KPK Gusrizal: Tak Semua Pelanggaran Etik Harus Diekspos ke Masyarakat

3 weeks ago 1
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Terkuak Bagaimana Cara Pengemudi Ojek Online Mendapatkan Jutaan Setiap Harinya! Cuma Server Thailand yang Bisa Begini?
3 Racikan Super!! Inilah Kisah Pak Gito Supir Gocar yang Berhasil Merubah Nasibnya
Admin Kim Dari Server Thailand: Jangan Pernah Bosen Main di Mahjong Ways, Besok Pasti Menang, Kami Kasih Garansi! Cek Polanya Disini
Beginilah Nasib Pegawai PPSU Setelah Mendaftar di Server Thailand Main Receh Dapat Jepe Juataan
Cuma Disini Dapat Akun Server Thailand Garansi Tarif Murah, Yang Lebih Mahal? Banyak!
Epic Comeback Mahjong Ways Nekat Pakai Bet Gede Main Di Server Thailand
Main Slot Kakek Zeus Di Server Thailand Modal 30K Maxwin 2 Juta
Paling Viral! Server Thailand Kasih Bocoran Tarif Paling Murah, Ojek Online Kembali Berjaya?
Pola Mahjong Hari Ini ! Main Cuma 1 Menit Profit 5,6 Juta
Slot Vivoslot: Slot Online yang Pernah Berjaya Pada Masanya: Game Roma Apa Kabarnya? Bisa Demo?
Starlight Princess x1000: Cerita Sukses Master Jul yang Menang Ratusan Juta Karena Bermain PG Soft
Bagaimana Rahasia yang Terdapat Pada RTP Game Server Thailand yang Tinggi dan Apakah Akan Memunculkan Menang Paus untuk Keuntungan Maksimal?
Efek Samping Dari Bermain Mahjong Ways Tanpa Menggunakan Pola Gacor Terbaru: Bersiaplah Rungkad Jika Tanpa Pola!
Menggemparkan Admin Server Thailand: 3 Trik Menang Besar di Mahjong Ways yang Diviralkan oleh Bang Boro di Media Sosial
3 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah, Cek Disini Cara Menang Besar di Sugar Rush
Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin, Gusrizal. Foto: Pengadilan Tinggi Banjarmasin

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin Gusrizal menyinggung soal langkah yang akan dilakukannya jika terpilih menjadi salah satu anggota Dewas KPK.

Hal itu disampaikannya saat menjalani seleksi wawancara calon Dewas KPK yang digelar di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (19/9).

Dalam sesi wawancara itu, ia menyebut bahwa tak seluruh perkara pelanggaran etik di KPK mesti diekspos ke publik. Hal ini disebutnya untuk menjaga muruah lembaga antirasuah.

"Salah satu tugas Dewas itu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap KPK. Kedua, sebagai tugas Dewas tentu jika terjadi suatu pelanggaran harus membuat klasifikasi-klasifikasi pelanggaran sekaligus tentang bagaimana respons terhadap pelanggaran tersebut," ujar Gusrizal dalam wawancara bersama Pansel KPK, di Kemensetneg, Jakarta Pusat, Kamis (19/9).

"Ketiga, untuk menjaga muruah KPK itu, tidak seluruhnya harus diekspos ke masyarakat," jelas dia.

Dalam menangani pelanggaran etik yang terjadi, misalnya, Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin itu juga memberikan usul agar diberlakukan restorative justice.

"Ini untuk menjaga terhadap kredibilitas KPK tersebut, tetapi tentang pelanggaran tersebut harus dicatat untuk ke depan, jangan terjadi,terulangi lagi," ucap Gusrizal.

Hakim yang juga mertua komika Kiky Saputri, Gusrizal, saat menjalani seleksi wawancara calon Dewas KPK, di Kemensetneg, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan

"Dan tidak seharusnya seluruhnya di-coup, bisa menggunakan restorative justice dalam pelaksanaan tadi," lanjut mertua dari komika Kiky Saputri itu.

Pernyataan tersebut sempat membuat salah satu panelis, Laode Muhammad Syarif, mengkonfirmasi ulang yang dimaksud oleh Gusrizal.

"Ulang, tadi melaksanakan apa?" tanya Syarif.

"Restorative justice, penyelesaian secara musyawarah terhadap pengaduan tersebut, jika ada pengaduan masyarakat. Kedua sebagai Dewas, untuk menjaga integritas dan nama kepada publik tentang Dewas tersebut," jawab Gusrizal.

Syarif kemudian kembali menanyakan tindakan yang lebih bermanfaat diambil untuk memperbaiki citra KPK, khususnya dalam hal pelanggaran etik.

"Mana yang lebih bermanfaat bagi perbaikan nama baik KPK, dalam tanda kutip restorative justice atau zero tolerance terhadap pelanggaran etik?" tanya Laode.

Menurut Gusrizal, jika adanya pelanggaran etik berat, maka langkah restorative justice tidak akan diambil.