Bos PPI Nilai Bikin Parpol Buat Anies di 2029 Tak Realistis, Ini Analisisnya

6 days ago 1

Jakarta -

Pendukung Anies Baswedan berencana membuat partai politik (parpol) untuk mendukung Anies maju dalam Pilpres 2029. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai membuat rencana tersebut tak realistis.

"Saya kira pendukung Anies yang mau bikin partai politik itu hanya emosi sesaat, karena Anies tidak mendapatkan tiket maju dalam Pilkada Jakarta. Karena kalau mau jujur sebenarnya, bikin partai politik untuk Anies di 2029 itu tidak realistis, karena untuk maju Pilpres di 2029 yang dihitung itu threshold partai-partai yang lolos ke parlemen," kata Adi saat dihubungi, Rabu (4/9/2024).

"Partai baru yang akan dibuat oleh pendukung Anies tentu baru mau ikut, dia tidak ada di parlemen maka partainya tidak bisa mengusung Anies Baswedan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adi menilai target pendukung memajukan Anies dalam Pilpres 2029 melalui parpol baru bagian dari luapan emosi karena Anies gagal maju Pilkada 2024. Namun, kata Adi, apabila tujuannya membuat parpol baru untuk jangka panjang, maka akan lebih rasional.

"Bagi saya, pendukung Anies ini kalau mau bikin partai baru, targetnya supaya bisa majuin Anies di 2029 itu tidak realistis, itu hanya sebatas emosi sesaat, reaksioner, karena Anies tak dapat rekomendasi partai maju Pilkada," ucapnya.

"Tapi kalau mau bikin partai politik untuk tujuan Anies jangka panjang, misalnya untuk 10 tahun lagi, 15 tahun lagi, partai ini sangat rasional. Karena kalau berharap dari partai baru Anies bisa maju di Pilpres 2029 mustahil, itu nggak ada rumusnya. Kecuali partai baru ini disediakan untuk Anies, kepentingannya misalnya 10-15-20 tahun yang akan datang, mungkin rasional," lanjutnya.

Lebih lanjut Adi menyampaikan pendukung Anies harus berpikir jangka panjang. Sebab partai baru harus kerja keras untuk mencapai ambang batas dan masuk ke parlemen sebelum dapat mengusung calon kandidat dalam Pilpres.

"Meski partai baru ini harus kerja keras, lolos parlemen dulu, jadi partai kuat dulu, baru kemudian banyak bicara soal threshold, karena untuk maju pilpres, threshold nya itu 20 persen. Jadi Anies dan pendukungnya harus berfikir ini, tapi jangan hanya 2029 tapi targetnya jangka panjang," imbuhnya.

Sebelumnya, video bernarasi pendukung Anies menyiapkan partai untuk berkontestasi pada Pilpres 2029. Dilihat detikcom, Rabu (4/9/2024), video itu muncul di media sosial (medsos) X. Terlihat sekelompok orang di sebuah ruangan.
"Untuk menghadapi Pilpres 2029, Anies kita siapkan partai modern. Artinya apa, UUD NKRI 1945 bahwa syarat untuk menjadi calon presiden harus didukung partai politik peserta pemilu, Pasal 6A ayat 2. Berikutnya di UU Pemilu Pasal 222 seorang calon presiden dan seorang calon wakil presiden harus didukung partai peserta pemilu dan/atau gabungan partai peserta pemilu dengan perolehan kursi 20 persen di parlemen, atau setidak-tidaknya mempunyai suara 25 persen," ujar seseorang di video tersebut.

"Artinya, dengan melihat konstitusi negara kita bahwa seorang calon presiden di kemudian hari dia wajib untuk mempunyai partai politik. Kalau dia tidak mempunyai partai politik, jangan harap bisa menjadi Presiden RI, karena konstitusi telah mengatur seperti itu," lanjutnya.

Tanggapan Jubir Anies

Jubir Anies Baswedan, Sahrin Hamid, buka suara soal beredarnya video bernarasi pendukung Anies menyiapkan partai untuk berkontestasi pada Pilpres 2029. Sahrin menyebut rencana pembentukan partai itu memang tengah menjadi inisiatif pendukung Anies.

Sahrin mengatakan pihaknya mengapresiasi inisiatif para pendukung Anies tersebut. Menurutnya, langkah itu merupakan bentuk membangun partisipasi politik.

"Tentu adalah inisiatif pendukung Anies. Sebagiannya adalah Tim AMIN pada pilpres kemarin," kata Sahrin kepada wartawan, Rabu (4/9).

"Tentunya semua diapresiasi sebagai bentuk partisipasi warga dalam membangun partisipasi politik," lanjut dia.

Meski begitu, Sahrin menyebut Anies belum memutuskan langkahnya untuk mendirikan partai setelah tak ikut kontestasi Pilkada 2024.

"Bahwa Anies sendiri setelah tidak maju pilkada belum mengambil langkah untuk membentuk ormas atau membentuk partai politik. Kehadiran partai-partai yang membawa semangat perubahan adalah refleksi dari kristalisasi harapan rakyat untuk menghadirkan perubahan," kata Sahrin.

(dek/idn)

Read Entire Article