BI: Kontribusi Pembiayaan Syariah Perbankan Masih Rendah  

3 weeks ago 5
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Terkuak Bagaimana Cara Pengemudi Ojek Online Mendapatkan Jutaan Setiap Harinya! Cuma Server Thailand yang Bisa Begini?
3 Racikan Super!! Inilah Kisah Pak Gito Supir Gocar yang Berhasil Merubah Nasibnya
Admin Kim Dari Server Thailand: Jangan Pernah Bosen Main di Mahjong Ways, Besok Pasti Menang, Kami Kasih Garansi! Cek Polanya Disini
Beginilah Nasib Pegawai PPSU Setelah Mendaftar di Server Thailand Main Receh Dapat Jepe Juataan
Cuma Disini Dapat Akun Server Thailand Garansi Tarif Murah, Yang Lebih Mahal? Banyak!
Epic Comeback Mahjong Ways Nekat Pakai Bet Gede Main Di Server Thailand
Main Slot Kakek Zeus Di Server Thailand Modal 30K Maxwin 2 Juta
Paling Viral! Server Thailand Kasih Bocoran Tarif Paling Murah, Ojek Online Kembali Berjaya?
Pola Mahjong Hari Ini ! Main Cuma 1 Menit Profit 5,6 Juta
Slot Vivoslot: Slot Online yang Pernah Berjaya Pada Masanya: Game Roma Apa Kabarnya? Bisa Demo?
Starlight Princess x1000: Cerita Sukses Master Jul yang Menang Ratusan Juta Karena Bermain PG Soft
Bagaimana Rahasia yang Terdapat Pada RTP Game Server Thailand yang Tinggi dan Apakah Akan Memunculkan Menang Paus untuk Keuntungan Maksimal?
Efek Samping Dari Bermain Mahjong Ways Tanpa Menggunakan Pola Gacor Terbaru: Bersiaplah Rungkad Jika Tanpa Pola!
Menggemparkan Admin Server Thailand: 3 Trik Menang Besar di Mahjong Ways yang Diviralkan oleh Bang Boro di Media Sosial
3 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah, Cek Disini Cara Menang Besar di Sugar Rush

Tangkapan layar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bank Indonesia (BI) menyoroti masih rendahnya kontribusi pembiayaan syariah di sektor perbankan yang hanya menyumbang 8 persen. Padahal, hingga Juli 2024 pembiayaan syariah tumbuh 11,9 persen year on year (yoy) mencapai Rp 598 triliun.

"Walaupun pembiayaan syariah sudah tumbuh 12 persen, share terhadap perbankan secara total masih relatif kecil, baru 8 persen," kata Destry saat memberi sambutan pada FESyar Jawa 2024, Jumat (13/9/2024).

Destry menuturkan penyebab rendahnya kontribusi pembiayaan syariah ke perbankan lantaran terbatasnya instrumen keuangan berbasis syariah di Indonesia. Padahal, potensi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia sangatlah besar karena jumlah penduduk muslim yang terus bertambah.

Kini, tercatat 235 juta penduduk muslim di Indonesia. Tak hanya itu, 70 persen di antaranya adalah anak muda yang sangat ramah terhadap perkembangan digital.

“Kita beruntung 70 persen dari populasi Indonesia itu adalah kalangan anak muda yang sangat digital savvy. Bahkan, Gen Z dan Alpha bangun itu sudah langsung kenal digital," kata dia.

Indonesia juga sudah membuktikan pertumbuhannya di perekonomian syariah dengan naiknya satu peringkat di posisi ketiga setelah Malaysia dan Arab Saudi dalam laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023. Setahun sebelumnya, Indonesia berada di peringkat keempat.

“Kita tidak boleh puas dengan pencapaian ini. Masih banyak tantangan yang dihadapi ekonomi syariah kita dan masih banyak yang sifatnya struktural," ujar Destry.

Oleh karenanya, guna meningkatkan jumlah instrumen syariah di pasar keuangan Indonesia, Deputi Gubernur Senior BI itu meminta agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dapat bersama-sama dengan BI untuk menciptakan produk unggulan syariah. Langkah tersebut juga dilakukan sebagai respons dari para pembuat regulasi dan pengawas pasar keuangan terhadap permintaan akan produk syariah yang sebetulnya sangat kuat.

"Kami di BI itu untuk open market operation, kami itu kadang sampai bingung ini kurang underlying-nya. Sampai kami akhirnya ambil global sukuk sebagai underlying karena di Indonesia masih kurang,” kata Destry.

 “Ini jadi tantangan, ayo kita bersama berpikir bersama apa nih instrumen keuangan yang bisa kita kembangkan ke depan," lanjut Destry.

Read Entire Article