APBN Defisit Rp 93,4 T hingga Juli 2024

3 weeks ago 11

Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sampai Juli 2024 defisit Rp 93,4 triliun. Realisasi itu setara dengan 0,41% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Dari total postur, bulan Juli kita mengalami defisit Rp 93,4 triliun atau 0,41% dari PDB. Masih kecil dibandingkan total target defisit tahun ini yang seperti dalam APBN yaitu 2,2%," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2024).

Defisit APBN ini berarti pendapatan lebih kecil dibanding jumlah pengeluaran pemerintah. Meski begitu, dari sisi keseimbangan primer tercatat masih surplus Rp 179,3 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih rinci dijelaskan, pendapatan negara sampai Juli 2024 terkumpul Rp 1.545,4 triliun atau turun 4,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan itu berasal dari pajak, bea cukai, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

"Pendapatan negara terkumpul 55,1% dari target tahun ini. Growth-nya negatif 4,3%, jauh lebih kecil dari growth negatif bulan lalu. Jadi ini sudah mulai membaik sekarang," beber Sri Mulyani.

Saat pendapatan negara turun, belanja negara telah mencapai Rp 1.638,8 triliun atau melonjak 12,2% sampai akhir Juli 2024. Belanja itu terdiri dari belanja K/L, belanja non K/L dan transfer ke daerah.

"Kita sudah membelanjakan 49,3% dari pagu. Kalau kita lihat growth dari belanja kita cukup tinggi dan ini konsisten," ucap Sri Mulyani.

(aid/rrd)

Read Entire Article