Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, memerintahkan pihak berwenang termasuk Departemen Religius Muslim untuk menginvestigasi tudingan pelecehan yang dilakukan panti asuhan di bawah pengelolaan Global Ikhwan Services and Business (GISB).
Ibrahim mengatakan, investigasi untuk mengambil langkah-langkah penting dilakukan, dan hal tersebut tak bisa ditunda lagi karena menyangkut penyalahgunaan wewenang, isu keagamaan, dan eksploitasi anak.
"Biarkan polisi menginvestigasi dan mengambil langkah-langkah hukum. Otoritas keagamaan, terutama di wilayah federal Jawi dan Selangor, termasuk juga Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) juga bisa dilibatkan," kata Ibrahim, ditemui usai salat Jumat di Masjid Al-Imam, Jumat (13/9) dilansir The Star.
"Jangan menunda-nunda lagi, banyak yang mempertanyakan mengapa ada penundaan. Maka, saya bawa isu ini ke otoritas terkait, dan saya tunggu laporannya segera," kata Ibrahim.
Sebelumnya, diberitakan bahwa polisi secara aktif telah menginvestigasi dugaan pelecehan terhadap GISB, terkait isu religius dan eksploitasi anak.
Pada Rabu lalu, kepolisian Malaysia melakukan operasi di panti-panti asuhan di Selangor dan Negeri Sembilan. Panti-panti ini berada di bawah pengelolaan GISB, yang diisukan mengeksploitasi anak di bawah umur dibalik selubung kegiatan keagamaan.
Pada operasi yang dinamai 'Ops Global' ini, polisi mengevakuasi 402 anak, yang terdiri dari 201 laki-laki dan 201 perempuan.
Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, Tan Sri Razarudin Husain, menyebut ada 171 orang termasuk instruktur, pengasuh panti, dan kepala pusat pendidikan ditangkap pada investigasi awal.