Terjadi 3 Kali Longsor Susulan di Lokasi Galian Tambang Cirebon

Situasi di lokasi galian tambang yang longsor di Cirebon, Jumat (30/5) Foto: Dok. kumparan

Longsor susulan terjadi di area tambang galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada Jumat (30/5) malam sekitar pukul 18.03 WIB.

Suara gemuruh longsor susulan mengejutkan petugas gabungan yang berada di sekitar lokasi kejadian. Bencana ini menelan belasan korban jiwa.

Menurut Dandim Kabupaten Cirebon, Letkol M. Yusron, petugas beruntung karena telah menghentikan sementara upaya pencarian sejak pukul 17.30 WIB sebelum longsor susulan terjadi.

"Kami bekerja hingga sore dan saat itu tidak terjadi longsoran. Namun, tadi malam ada tiga kali longsor susulan yang diduga disebabkan oleh pergerakan tanah dan kondisi alam," ujar Yusron saat ditemui di lokasi.

Mitigasi Bencana Sebelum Pencarian Lanjutan

Situasi di galian tambang yang longsor di Cirebon, Jumat (30/5) Foto: Dok. kumparan

Dengan adanya tiga kali longsor susulan, upaya pencarian korban yang masih tertimbun akan dilanjutkan pada Sabtu (31/5) pagi setelah dilakukan mitigasi untuk memastikan keamanan lokasi.

"Kami akan melakukan asesmen dan mitigasi terlebih dahulu untuk menilai kerawanan di lokasi. Basarnas telah menyiapkan drone untuk pemetaan sebelum pencarian dilanjutkan," jelas Yusron.

Langkah ini diambil guna mengantisipasi titik-titik rawan longsor dan memastikan keselamatan petugas selama operasi pencarian.

Imbas kejadian itu, 13 orang dilaporkan tewas. Seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Arjawinangun.

Tambang Akan Ditutup Permanen

Petugas gabungan dengan alat berat mencari korban longsor yang tertimbun bebatuan di lokasi galian C, Cipanas, Dukuhpuntang, Kab. Cirebon, Jawa Barat, Jumat (30/5/2025). Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Kepala ESDM Jawa Barat, Bambang Tirto Yuliono, mengatakan akan menutup permanen tambang tersebut.

“Sore hari ini saya tutup sementara dan nanti mungkin malam oleh Pak Gubernur (Dedi Mulyadi) akan ditutup permanen. Kira-kira begitu ya,” kata Bambang di lokasi.

Sebelum terjadi longsor, pihak ESDM Jabar sudah memberikan peringatan atas metode penambangan yang tidak sesuai aturan.