Jakarta -
Seorang turis Rusia tewas mengenaskan saat liburan di Mauritius. Lidahnya dipotong agar tidak dapat berteriak minta tolong.
Dilansir dari Daily Mail pada Senin (26/8), Zaliya Shamigulova (29) adalah seorang dosen wanita yang liburan ke Mauritius. Ia kemudian bermain Tinder untuk mencari teman kencan selama di sana.
Pertemuannya dengan Puryavirsingh Sundur (29) seorang insinyur IT dari Mauritius membawa bencana. Pria tersebut membunuh Shamigulova karena merasa cemburu. Ia menuduh teman kencannya tidak setia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku tertangkap karena polisi menemukan darah di dalam mobil. Ia kemudian mengaku dan membawa polisi ke kuburan korban.
Shamigulova ditemukan di kawasan pemukiman La Marie. Ia dikubur dalam keadaan telanjang dan cukup dangkal.
Pemeriksaan post-mortem memperlihatkan banyak luka di dadanya. Yang paling parah, lidah dan tenggorokannya dimutilasi.
"Dia mengaku telah membunuh turis tersebut dan menjelaskan bagaimana dia telah menikam dan memutilasi turis tersebut," ungkap penegak hukum.
Detektif masih berusaha menemukan bagian tubuh yang hilang dan juga pakaiannya. Detektif juga menduga pembunuhnya bermaksud memotong-motong tubuhnya, tetapi menguburnya di kuburan sementara di pulau itu.
Kerabat korban di Rusia menerima pesan darinya, pesan itu mengatakan bahwa ia telah memutuskan untuk menghilang dan tidak menghubunginya.
Satu laporan mengatakan tersangka pergi untuk mengajak wanita Rusia itu bertamasya di pulau itu, tetapi karena cemburu, ia mengeluarkan pisau dan membunuh kekasihnya secara brutal sebelum menelanjanginya dan mengubur tubuhnya.
Shamigulova baru-baru ini mengunggah pengalamannya liburan di Mauritius, dalam curhatannya ia merasa bahagia setiap hari.
Korban adalah pembawa obor pra-Olimpiade Musim Dingin di Sochi pada tahun 2014.
(bnl/bnl)