Strategi Jemput Bola Sumsel Babel Pecahkan Rekor Serapan Gabah

2 months ago 6
Stok beras di Gudang Bulog Pekandangan Kabupaten Indramayu (31/5/2024). Foto: kumparanStok beras di Gudang Bulog Pekandangan Kabupaten Indramayu (31/5/2024). Foto: kumparan

Tahun 2025 menjadi titik balik penting bagi Perum Bulog Sumsel Babel. Tantangan baru menggiring instansi ini untuk mengubah pendekatan dari sekadar menunggu gabah di gudang menjadi jemput bola langsung ke sawah-sawah petani.

Kepala Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel Babel, Heriswan yang baru menjabat sejak Maret 2025, bercerita bagaimana peralihan ini membawa dinamika baru.

"Dulu kami hanya menunggu panen tiba di depan gudang. Sekarang, kami harus turun ke lapangan, bahkan hingga ke pinggir sawah, untuk menjemput gabah dari petani," ujarnya, Senin (19/5/2025).

Adaptasi awal tidak mudah. Di bulan pertamanya menjabat, Heriswan dan tim dihadapkan pada berbagai kendala, mulai dari kurangnya informasi panen hingga akses sulit ke daerah terpencil seperti Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI). Namun, pengalaman di lapangan menjadi guru terbaik.

"Awalnya, kami hanya tahu informasi panen dari petani yang sudah dikenal. Dengan bantuan Babinsa, kini jangkauan kami lebih luas. Kami mulai mengenal lebih banyak petani dan menciptakan situasi lapangan yang kondusif," jelas Heriswan.

Bulog bahkan membentuk tim khusus jemput gabah yang tersebar di berbagai daerah strategis. Langkah ini bertujuan memastikan serapan maksimal sekaligus mendukung petani dengan kehadiran langsung.

 Abdullah Toriq/Urban IdKepala Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel-Babel, Heriswan. Foto : Abdullah Toriq/Urban Id

Menjaga Kualitas di Tengah Peningkatan Serapan

Tidak hanya penyerapan, menjaga kualitas gabah yang sudah terkumpul juga menjadi prioritas utama Bulog. Heriswan menjelaskan pentingnya pemeriksaan rutin untuk mencegah hama. Ketika tanda-tanda serangan hama terdeteksi, langkah drastis dilakukan dengan fumigasi penuh selama 10 hari.

"Selama fumigasi, gudang ditutup total. Tidak ada yang boleh membuka hingga proses selesai. Ini cara kami memastikan semua hama mati dan kualitas beras tetap terjaga," tambahnya.

Rekor Penyerapan Terbesar dalam Sejarah

Langkah-langkah ini membuahkan hasil luar biasa. Pada panen perdana 2025, Bulog Sumsel Babel berhasil mencatat penyerapan gabah terbesar dalam sejarah yakni 97 ribu ton setara beras, mendekati target 100 ribu ton. Capaian ini jauh melampaui rata-rata tahunan sebelumnya yang hanya 30 ribu ton.

"Ini rekor sepanjang Bulog berdiri di Sumsel. Kami optimis dalam dua pekan ke depan bisa mencapai 100 ribu ton," ungkap Heriswan dengan bangga.

Dari jumlah tersebut, serapan berasal dari 133.833 ton gabah kering panen (GKP) dan 25.721 ton beras. Bahkan serapan di Bangka Belitung turut mencatat kenaikan signifikan, mencapai lebih dari 1.100 ton gabah, berkat kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan Rp 6.500 per kilogram.

Read Entire Article