Reaksi Sejumlah Negara atas Kebijakan Trump soal Harvard: Jerman-China-Belgia

2 months ago 5
 wikimediaHarvard Graduate School of Education. Foto: wikimedia

Sejumlah negara mengajukan protes dan menunjukkan reaksi mereka terkait keputusan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang melarang Universitas Harvard untuk menerima mahasiswa asing.

Negara yang sudah memberikan reaksi atas kebijakan ini adalah Jerman, China, dan Belgia.

Jerman misalnya, akan berkomunikasi dengan AS terkait kebijakan tersebut. Sementara Belgia mengkhawatirkan masa depan Ratu Elisabeth, putri mahkota kerajaan Belgia yang berkuliah di sana. China memberi komentar yang keras, menyebut ini akan mendiskreditkan AS di mata dunia.

Berikut kumparan rangkum reaksi negara-negara itu.

Jerman, Akan Melobi AS demi Kepentingan Mahasiswa Jerman di sana

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan akan berkontak dengan AS memperjelas situasi tersebut.

"Kami memahami, ada ratusan mahasiswa Jerman berkuliah di Harvard. Maka, kami akan segera menanyakan kepada pemerintah AS, apa yang akan terjadi pada mereka ke depan," kata juru bicara Kemlu Jerman, dilansir reuters, Jumat (23/5).

Mereka juga akan memastikan nasib mahasiswa yang ada, agar dapat perhatian semestinya.

"Kami juga berharap dalam diskusi nanti, agar kepentingan mahasiswa Jerman di sana mendapat perhatian sebagaimana mestinya," ucap mereka.

Belgia Khawatir Masa Depan Ratu Elisabeth, Sang Calon Ratu

 Instagram @belgianroyalpalacePutri Mahkota Kerajaan Belgia, Elisabeth Foto: Instagram @belgianroyalpalace

Putri Elisabeth yang berusia 23 tahun, merupakan penerus takhta Kerajaan Belgia. Ia baru saja merampungkan tahun pertamanya di Harvard, saat Trump melarang Harvard untuk menerima mahasiswa asing lagi.

Artinya, mahasiswa yang sudah berkuliah di sana diharap transfer ke universitas lain atau kehilangan status legal mereka di AS.

"Putri Elisabeth baru saja selesai tahun pertama. Imbas dari kebijakan ini baru bisa dilihat jelas pada beberapa hari atau pekan ke depan, kita terus menginvestigasi situasi ini," kata Lore Vandoorne, juru bicara Istana Kerajaan Belgia.

Elisabeth adalah mahasiswa magister Kebijakan Publik di Harvard. Jurusan ini penting baginya sebagai penerus takhta Belgia.

China, Larangan Masuk Harvard Rusak Reputasi AS

China adalah negara yang paling banyak mengirim mahasiswa ke kampus prestisius di AS itu. Dari data Harvard, ada seribu mahasiswa China di sana.

Dengan aturan Trump ini, mereka bereaksi keras.

"China secara tegas menentang politisasi kolaborasi pendidikan. Hal ini hanya akan mencoreng citra dan reputasinya sendiri di dunia,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan resmi pada Jumat (23/5) dikutip dari CNN.

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS sendiri menuding Harvard bekerja sama dengan Partai Komunis China (PKC).

"Para petinggi di Harvard memfasilitasi dan terlibat serta berkoordinasi dengan PKC, termasuk menerima dan melatih anggota paramiliter PKC yang terlibat dalam genosida di Uighur," kata keterangan resmi Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dikutip dari situs resminya.

Read Entire Article