Jakarta -
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran Rp 4,84 triliun untuk pembangunan jalan tol di tahun 2025.
Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief Dienaputra mengatakan PUPR memperoleh pagu indikatif sebesar Rp 32,31 triliun untuk tahun depan. Dana itu diprogramkan untuk dukungan manajemen sebesar Rp 2,19 triliun dan program infrastruktur konektivitas sebesar Rp 30,12 triliun.
Pembangunan jalan tol masuk ke dalam porsi program infrastruktur konektivitas, dengan alokasi sebesar Rp 4,84 triliun. Rachman mengatakan, anggaran tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan 5 jalan tol dengan total panjang 4,83 km.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan 4,83 kilometer, senilai Rp. 4,84 triliun," kata Rachman di agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI, dikutip dari laman resmi Ditjen Bina Marga, Rabu (4/9/2024).
Kelima ruas tol tersebut antara lain Jalan Tol Serang-Panimbang, Tol Semarang-Demak, Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban, Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Betung-Jambi, dan Jalan Tol IKN (Tol 3A-2 dan 3B-2).
Selain jalan tol, anggaran program infrastruktur konektivitas sebesar Rp 30,12 triliun itu juga akan dialokasikan untuk pembangunan jalan Rp 3,74 triliun, pembangunan jembatan Rp 4,69, triliun, preservasi jalan dan jembatan Rp 16,21 triliun, serta turbinwas dan cadangan penanganan bencana sebesar Rp 0,64 triliun.
Ditjen Bina Marga punya rencana besar untuk kegiatan target prioritas tahun 2025 infrastruktur jalan senilai Rp 13 triliun. Hal ini guna mendukung konektivitas dan aksesibilitas pembangunan jalan sepanjang 104,88 km, serta peningkatan kapasitas dan preservasi struktur sepanjang 1.642,06 km.
"Sedangkan untuk bidang jembatan dengan nilai Rp 5,78 triliun ini akan digunakan pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 1.662,42 meter. Preservasi dan penggantian jembatan sepanjang 107.394,10 km," ujar dia.
Selanjutnya, porsi anggaran untuk preservasi jalan dan jembatan nasional sebesar Rp 5,81 triliun akan digunakan antara lain untuk jalan sepanjang 47.763 km, jembatan sepanjang 548.513 meter dan program padat karya.
Sementara untuk peningkatan aksesibilitas flyover atau underpass sepanjang 142 meter dialokasikan anggaran senilai Rp 49 miliar. Anggaran itu akan digunakan untuk Flyover Sudirman (Sumatera Selatan), dan Underpass Bitung (Banten).
Kemudian juga ada alokasi anggaran untuk dukungan teknis senilai Rp 0,64 triliun antara lain fungsi pengaturan, pembinaan dan pengawasan pemerintah pusat, cadangan bencana. Terakhir, alokasi untuk dukungan manajemen senilai Rp 2,19 triliun.
(shc/kil)